Kegunaan Sejarah sebagai Ilmu Pendidikan, Pembelajaran, dan Hiburan

kegunaan sejarah

Sejarah merupakan bagian penting dari kehidupan, karena manusia pasti memiliki sejarah, baik itu sejarah yang kelam ataupun indah. Oleh karena itu penting untuk mengetahui kegunaan dari sejarah. Sebagaimana ada banyak kegunaan sejarah, yaitu sebagai ilmu pendidikan, pembelajaran, dan hiburan.

Kegunaan Sejarah

Sejarah adalah pengalaman suatu masyarakat di masa lampau sehingga apabila dipelajari dengan baik akan bermanfaat dan memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakat. Belajar sejarah mempunyai manfaat sangat besar dalam kehidupan suatu masyarakat atau bangsa.

Selain mengenal kehidupan masyarakat atau bangsa pada masa lalu, sejarah juga dapat menjadi pedoman bagi kehidupan suatu bangsa pada masa kini dan masa depan.

Menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah mempunyai kegunaan genetis dan didaktis. Artinya, pengetahuan sejarah berguna bagi generasi berikutnya agar dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman generasi terdahulu.

Disamping itu, suri teladan generasi pendahulu dapat dijadikan sebagai panutan bagi generasi penerus. Menurut Nugroho Notosusanto, sejarah mempunyai kegunaan edukatif, instruktif, inspiratif, dan rekreatif.

Kegunaan Sejarah sebagai Pendidikan (Guna Edukatif)

Kegunaan sejarah yang pertama adalah sebagai sarana edukasi atau pembelajaran. Banyak manusia yang belajar dari sejarah. Belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan. Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya sendiri, tetapi juga dari generasi sebelumnya.

Menurut R.G. Collingwood dalam buku The Idea of History, sejarah bagi manusia kegunaannya ialah untuk mengenal dirinya sendiri. Mengenal dirinya sendiri berarti mengetahui apa yang dapat ia lakukan.

Tetapi tak seorang pun akan tahu tentang apa yang dapat dilakukannya sebelum ia mencobanya. Satu - satunya petunjuk yang dapat kita temukan untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh manusia, ialah dengan mengetahui apa yang telah dilakukan manusia lain.

Oleh karena itu, nilai kegunaan sejarah terletak pada kenyataan bahwa ia mengajarkan kepada sesama bahwa, apa yang telah dilakukan oleh manusia dan dengan demikian sesama manusia akan tahu siapa sesungguhnya manusia itu.

Kita sering mendengar ungkapan "belajarlah dari sejarah", atau "sejarah mengajarkan kepada kita." Ungkapan tersebut berarti sejarah mempunyai kegunaan sebagai pemberi pendidikan atau pelajaran bagi manusia.

Misalnya, dalam mempelajari sejarah Perang Kemerdekaan, dapat diambil pelajaran bahwa dengan persatuan bangsa dan kepandaian berdiplomasi bangsa Indonesia mampu mencapai kemerdekaannya.

Oleh karena itu, generasi sekarang dapat belajar dari pengalaman generasi sebelumnya. Misalnya, hanya dengan manajemen pemerintahan yang tertib dan diplomasi yang kuat, Indonesia mampu bersaing dalam kancah persaingan Internasional.

Sejarah juga berfungsi dalam proses pengajaran bagi peserta didik. Menurut C.P. Hill, fungsi pengajaran sejarah bagi peserta didik, antara lain sebagai berikut :

  • Memuaskan rasa ingin tahu tentang orang lain, para pahlawan, dan membangkitkan kekaguman tentang kehidupan manusia pada masa lampau.
  • Mewariskan kebudayaan umat manusia kepada para siswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
  • Membantu mengembangkan rasa cinta tanah air di kalangan pemuda - pemudi penerus bangsa.
pembelajaran sejarah
Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Manusia belajar melalui sejarah agar dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Kesalahan pada masa lampau, baik kesalahan sendiri maupun kesalahan orang lain sebaiknya kita hindari. Sementara itu, pengalaman yang baik justru harus ditiru dan dikembangkan. Dengan demikian, manusia dalam menjalani kehidupannya tidak berdasarkan coba - coba saja (trial and error).

Manusia harus berusaha menghindari kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Prinsip tersebut dapat diterapkan dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Sifat majemuk bangsa Indonesia yang tediri atas berbagai suku, agama, ras, dan golongan memang mudah dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk diadu domba.

Keberhasilan penjajah menerapkan politik devide et impera disebabkan oleh lemahnya persatuan dan kesatuan Bangsa. Oleh karena itu, generasi penerus bangsa harus belajar dari pengalaman generasi pendahulu dan bertekad untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa.

Tekad tersebut ditunjukkan para pemuda - pemudi Indonesia untuk bersatu guna menyingkirkan rasa kedaerahan dalam peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Kegunaan Sejarah sebagai Inspirasi (Guna Inspiratif)

Guna sejarah yang kedua adalah memberikan inspirasi atau ilham. Berbagi kisah kepahlawanan dan peristiwa penting pada masa lampau dapat mengilhami para pembaca. Ilham atau semangat itu tercetus dalam semangat nasionalisme, patriotisme, kegigihan, dan loyalitas yang bertujuan untuk menumbuhkan harga diri bangsa.

Fungsi sejarah ini sangat berperan dalam pembentukan karakter bangsa (national building). Misalnya, pelestarian nilai - nilai perjuangan 1945, seperti persatuan dan kesatuan, rela berkorban, berjuang tanpa pamrih, dan rasa cinta tanah air. Berbagi kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya.

Belajar dari kebangkitan nasional yang dipelopori oleh berdirinya oraganisasi perjuangan yang modern di awal abad ke-20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha untuk mengembangkan kebangkitan nasional. Pada kebangkitan nasional, bangsa Indonesia harus bersatu untuk mewujudkan cita - cita kemerdekaan.

Untuk mengembangkan dan mempertahankan kemerdekaan, bangsa Indonesia harus bercita-cita untuk dapat mengejar ketertinggalan dari bangsa asing. Bangsa Indonesia tidak hanya ingin merdeka, tetapi juga ingin menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mampu mensejahterakan rakyatnya.

Untuk itu, mulai dari sekarang bangsa Indonesia harus giat berlatih agar dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai, bangsa Indonesia berpeluang menjadi bangsa yang maju dan disegani, serta dapat ikut serta dalam menjaga ketertiban dunia.

Kegunaan Sejarah sebagai Pembelajaran (Guna Instruktif)

Guna instruktif sejarah adalah memberikan pengetahuan yang bermakna. Misalnya, dengan mempelajari sejarah perang kemerdekaan, kita dapat mempelajari siasat, taktik, dan strategi yang dilakukan oleh Jendral Sudirman pada saat mengusir penjajah dalam pertempuran Palagan Ambarawa.

Salah satu kegunaan sejarah adalah memberikan pengetahuan yang bermanfaat. Misalnya, dengan mempelajari sejarah dari negara-negara maju, kita dapat mempelajari keunggulan negara-negara tersebut di berbagai bidang. Pengetahuan tersebut dapat dijadikan sebagai contoh untuk dapat memajukan bangsa Indonesia.

Salah satu contoh yang dapat kita ambil adalah semangat patriotisme dan nasionalisme dari atlit pebulutangkis nasional Rudi Hartono dan rekan-rekan dalam kejuaraan Thomas Cup pada tahun 1984 yang memberikan semangat dan inspirasi kepada junior nya Joko Supriyanto dan rekan-rekan, sehingga berhasil merebut kembali Piala Thomas dari tangan Cina pada kejuaraan Thomas Cup tahun 1994.

Kegunaan Sejarah sebagai sarana Hiburan (Guna Rekreatif)

hiburan sejarah
Buku Zaman Bergerak

Guna sejarah yang terakhir adalah sebagai sarana hiburan atau rekreasi. Sejarah memberikan suatu hiburan karena karya sejarah juga berfungsi sebagai karya sastra. Sejarah dapat berupa karya seni yang bernilai tulisan dan disusun secara imajinatif agar dapat menarik perhatian para pembaca seperti saat membaca sebuah kisah roman yang indah.

Di samping itu, sejarah dapat memberikan hiburan dengan adanya kisah - kisah yang jauh tempatnya (spesial) dan waktu kejadiannya (temporal). Dengan demikian, pembaca seolah sedang diajak bertamasya menyaksikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau.

Dengan kata lain, sejarah dapat memberikan kepuasan dalam bentuk pesona perlawatan dalam suatu kisah atau cerita sejarah. Pembaca dalam mempelajari hasil penulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya membaca novel, tetapi juga dapat berimajinasi ke masa lampau. Di sini sejarawan dapat menjadi pemandu (guide).

Orang yang ingin melihat situasi suatu peristiwa di masa lampau dapat membacanya dari hasil penulisan sejarawan. Seperti pada buku Zaman Bergerak karya Takashi Shiraisi yang memaparkan situasi pada masa pergerakan nasional. Dengan gaya bercerita yang menarik, menghibur, serta menginspirasi para pembaca yang membaca buku tersebut.

Penutup

Demikian penjelasan mengenai kegunaan sejarah sebagai ilmu pendidikan, pembelajaran, dan hiburan. Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.

Posting Komentar untuk "Kegunaan Sejarah sebagai Ilmu Pendidikan, Pembelajaran, dan Hiburan"