Sejarah Kerajaan Kutai dan Petilasannya

sejarah kerajaan kutai dan petilasannya

Hubungan dagang Indonesia - India membuat penyebaran Hindu-Budha di nusantara berkembang pesat sehingga berdiri kerajaan dengan corak ajaran agama tersebut. Mulai dari pendiri, kehidupan politik, masa kejayaan hingga peninggalanya. Begitupun dengan sejarah Kerajaan Kutai ini.

Pendiri Kerajaan Kutai

Ini kerajaan Hindu-Budha pertama di Indonesia yang berdiri sejak abad kelima Masehi. Pendirinya adalah pembesar kerajaan Camp (Kemboja) bernama Kudungga, kemudian diteruskan oleh Aswawarman, terakhir Mulawarman.

Ketiganya raja paling masyhur karena berhasil membawa Kutai mencapai kejayaan. Berdasarkan tulisan yang ada pada salah satu peninggalan kerajaan Kutai yaitu prasasti Yupa, Kudungga termasuk nama asli Indonesia.

Sedangkan nama Aswawarman dan Mulawarman menunjukkan adanya pengaruh dan mengambilnya dari India. Selain itu mereka juga mempraktekkan upacara Hindu. Lantas bagaimana sejarah lainnya?

1. Lokasi Kerajaan Kutai

Perkiraan letak kerajaan Kutai berada di tepi sungai Mahakam, Kalimantan bagian Timur. Selain itu para ahli juga menduga bahwa lokasi perteman muaranya merupakan lokasi Muara kaman di masa lampau.

Lokasi ini cukup strategis untuk jalur perdagangan karena mereka bisa melayari sungai Mahakam dari tepi pantai hingga masuk ke Muara Kaman. Mungkin itulah mengapa orang-orang India telah berada disana meskipun letak Kutai tidak berada di laju internasional.

2. Kehidupan Politik

Rakyat kerajaan Kutai sangat menyegani raja Mulawarman. Berkat kebijaksanaan dan kemurah hatiannya dalam memimpin ia berhasil menciptakan stabilitas politik dengan melibatkan golongan lain. Bahkan leluhurnya, Kudungga masih menggunakan konsep terbatas pada keluarga raja saja.

Bukti pencapaiannya ada di dalam salah satu Yupa peninggalan Kutai yang menyebut bahwa “Mulawarman ialah raja paling berkuasa, kuat dan bijaksana”. Ia juga terkenal dekat dengan kaum Brahmana maupun rakyat. Untuk silsilah kerajaannya sendiri yaitu:

  • Raja Kudungga (350 – 375 Masehi)
  • Raja Aswawarman (375 – 400 Masehi)
  • Raja Mulawarman (400 – 446 Masehi)
  • Raja Wangsawarman (446 – 495 Masehi)
  • Raja Wijaya Warman (495 – 543 Masehi)
  • Raja Jayawarman (543 – 590 Masehi)
  • Raja Tunggawarman (590 – 637 Masehi)
  • Raja Nagawarman (637 – 686 Masehi)
  • Raja Singawarman (686 – 736 Masehi)
  • Raja Tungga Warman Dewa (736 – 783 Masehi)
  • Raja Gadingga Warman Dewa (783 – 832 Masehi)
  • Dan lainnya hingga raja terakhir Derma Setiya (1534 – 1605 Masehi)

3. Kehidupan Ekonomi

Lokasi kerajaan Kutai yang berada di tepi sungai membuat aktivitas utama rakyatnya bergerak di bidang pertanian. Selain itu juga banyak yang melakukan perdagangan dan beternak sapi.

Salah satu Yupa peninggalan Kutai memuat kisah bahwa raja Mulawarman pernah memberikan hadiah sapi sejumlah 2000 ekor kepada para Brahmana. Hal tersebut menunjukkan adanya peternakan yang sangat maju di kerajaan ini pada abad ke-5.

4. Masa Kejayaan

Kerajaan Kutai mengalami masa keemasannya saat berada di bawah kekuasaan raja Mulawarman. Hal ini tampak pada perkembangan ekonominya cukup pesat. Salah satu prasasti bahkan menyebutkan bahwa ia sempat melakukan upacara selamatan emas yang sangat banyak.

Selain itu, juga muncul perkiraan bahwa kerajaan ini menjalin hubungan dagang internasional yang cukup besar. Para saudagar biasa singgah di Kutai sehingga wilayahnya semakin ramai dan makmur. Kejayaan juga tampak dari adanya golongan terdidik terdiri dari ksatria dan brahmana.

Peninggalan Kerajaan Kutai

Kerajaan Hindu pertama di Indonesia sekaligus yang tertua ini meninggalkan 7 kesatuan prasasti Yupa. Masing-masing dipahat pada tiang batu andesit (monolit). Rata-rata isinya menggunakan aksara Pallawa awal dalam bahasa Sansekerta. Berikut rinciannya:

  • Prasasti Yupa I (D. 2a) berisi silsilah raja Mulawarman
  • Prasasti Yupa II (D2b) memuat kebijakan raja Mulawarman yang menyedekahkan 2000 ekor sapi
  • Prasasti Yupa II (D.2c) berisi kebesaran hati raja Mulawarman
  • Prasasti Yupa IV tulisannya sudah terhapus
  • Prasasti Yupa V memuat 2 sedekah raja Mulawarman berupa minyak kental dan lampu
  • Prasasti Yupa VI memuat sesembahan raja Mulawarman berupa air, keju (ghrta), minyak wijen dan 11 sapi jantan
  • Prasasti Yupa VII berisi keberhasilan raja Mulawarman menaklukan raja-raja lain

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai sejarah Kerajaan Kutai. Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.

Posting Komentar untuk "Sejarah Kerajaan Kutai dan Petilasannya"