Perkembangan Peradaban Islam di Spanyol pada Abad 13 (Renaissance)

perkembangan peradaban islam di spanyol

Islam pernah berjaya dan menguasai Spanyol, sebuah negara kristen. Hingga akhir abad ke-7, Islam berkembang pesat serta terbatas dibelahan dunia timur saja.

Ketika proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan, mereka adalah Tharif ibn Malik, Tharik ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair.

Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik yang menyeberangi selat diantara Maroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang lima ratus orang, di antaranya adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian.

Peradaban Islam di Spanyol mencakup berbagai domain, yang semuanya meninggalkan jejaknya di Semenanjung Iberia dan Eropa. Banyak sekolah didirikan dan buku-buku diadakan, Bangunan yang merupakan contoh warisan Islam otentik, didirikan. Akibatnya, Cordoba menjadi ibu kota peradaban.

Kemajuan Peradaban Bidang Intelektual

a. Filsafat 

Ketertarikan pada filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangan abad ke-9 M, masa pemerintahan Bani Umayyah ke-V, yaitu Muhammad Ibn Abd Al-Rahman (832-886 M).

Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12.

Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah (Avenpace), ia merupakan seorang filosof, ilmuwan, dan dokter yang tumbuh di Granada dan Saragosa. 

Tokoh filsafat selanjutnya, yang merupakan filosof muslim terbesar dilihat dari pengaruhnya dalam dunia Barat yaitu Abu al-Walid Muhammad ibn Ahmadibn Rusyd (Averoes), lahir di Cordova padaxtahun 1126. Beliau merupakan seorang astronom, dokter, dan komentator Aristoteles.

Sumbangsihnya yang paling penting untuk ilmu kedokteran yaitu karya ensiklopedia yang berjudul al-kulliyat fi al-Thibb (generalitas dalam kedokteran), yang didalamnya menjelaskan bahwa orang yang sudah terkena cacar air tak mungkin terkena lagi, serta mnjelaskan mengenai fungsi retina.

Sedangkan karya filsafatnya adalah Tahafut al-Tahafut, karena karyanya itulah Ibn Rusyd menjadi filosof yang paling tenar di dunia muslim.

b. Sains

Segala ilmu-ilmu tentang kedokteran, matematika, astronomi, kimia, dan lainnya berkembang dengan baik. Tokoh yang populer dalam ilmu fisika dan astronomi adalah Abbas ibn Farnas, merupakan orang yang menemukan pembuatan kaca dari batu.

Tokoh selanjutnya adalah Ibrahim ibn Yahya al-Naqqash yang populer dalam ilmu astronomi, ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari, membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang.

Tokoh lainnya adalah Ahmad ibn Ibas dari Cordova, merupakan ahli dalam bidang obat-obatan.

c. Fikih

Spanyol dikenal sebagai penganut mazhab Maliki. Sedillot berkata, Mazhab Maliki itulah yang secara khusus memikat pandangan kita karena hubungan kita dengan bangsa Arab Afrika.

Pada waktu itu pemerintah Prancis menugaskan Dr. Peron untuk menerjemahkan buku Fiqh Al Mukhtashar karya Al Khalik bin Ishaq bin Ya’qub (1422 M).

Para siswa di kuttab-kuttab tersebut mendapatkan materi fikih cukup lengkap dari ulama-ulama tersebut yang berkompeten pada disiplin ilmunya. (Watt, 1992:61-62).

d. Bahasa dan Sastra

Menurut Hitti (1970:557), di Spanyol sebetulnya (sedikit) tertinggal jika dibandingkan dengan orang-orang Irak, namun kemudian prestasi-prestasi yang cukup spektakuler bermunculan, antara lain ahli bahasa yang terkenal ialah Ibn Mâlik, pengarang kitab Alfiyyah, Ibn Sayyidin, Ibn Khuruf, Ibn al-Hajj, Abu ‘Ali al-Shibli, Abu al-Hasan ibn Usur, dan Abu Hayyân al-Gharnati.

Ibn ‘Abd al-Rabbih, seorang pujangga yang sezaman dengan ‘Abd al-Rahmân III mengarang Al-'Iqd al-Farîd dan Al-Aghânî. 'Alî bin Hazm (terkenal dengan nama Ibn Hazm) juga menulis sebuah antologi syair cinta berjudul Tawq al-Hamâmah.

Dalam bidang syair, yang digabungkan dengan dengan nyanyian, terdapat tokoh ‘Abd al- Wahîd bin Zaydân (1003-1071) dan Walladah (1087) yang melakukan improvisasi spektakuler dalam bidang syair ini. 

e. Kesejarahan

Bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibn Jubayr dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri muslim di Mediterania dan Sicilia. Ibn Khaldun (1332-1406 M) dari Tunis adalah perumus filsafat sejarah.

Itulah sebagian nama-nama besar dalam bidang sains (Yatim,2003:102). Bahkan dikatakan, perkembangan ilmu kesejarahan di Spanyol tidak bisa lepas dari peran Ibn Khaldun sebagai sosok reformer, baik analisis sejarah murni ataupun historiografi. 

Dengan berkembangnya segala pengetahuan atau intelektual ini, mereka memanfaatkannya untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi. Dari sinilah perkembangan bidang lainnya dapat menyusul hingga saat ini yang bisa kita rasakan.

Adapun perkembangan yang dibawa ialah adanya perkembangan dalam bidang pendidikan, perkembangan dalam seni dan arsitektur, perkembangan musik, dan sebagainya.

Kemajuan Peradaban Bidang Pendidikan

Spanyol Islam dalam pendidikan dasarnya berfokus pada pendidikan agama yaitu kemampuan membaca dan menulis al-qur’an, tata bahasa, dan puisi Arab.

Sedangkan pendidikan yang lebih tinggi difokuskan pada tafsir al-qur’an, teologi, filsafat, tata bahasa Arab, puisi, sejarah, leksikografi, dan geografi. Bebrapa kota di Spanyol memiliki universitas besar diantaranya ada di Cordova, Seville, Malaga, dan Granada.

  1. Kuttab. Lembaga Kuttab ini bisa dipadankan dengan lembaga pendidikan pesantren atau minimal halaqah atau pengajian tradisional. Pada lembaga pendidikan kuttab ini para siswa mempelajari beberapa bidang studi dan pelajaran-pelajaran yang meliputi fikih, bahasa dan sastra, serta musik dan kesenian.
  2. Al-Ma'had al-Âlî (Pendidikan Tinggi). Masyarakat Arab yang berada di Spanyol merupakan pelopor peradaban dan kebudayaan juga pendidikan, antara pertengahan abad VIII sampai dengan akhir abad XIII. Melalui usaha yang mereka lakukan, ilmu pengetahuan kuno dan ilmu pengetahuan Islam dapat ditranmisikan ke Eropa. (Alawi, 2000:16).

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai sejarah Perkembangan Peradaban Islam di Spanyol pada Abad 13 (Renaissance). Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.

Posting Komentar untuk "Perkembangan Peradaban Islam di Spanyol pada Abad 13 (Renaissance)"