Mengetahui Sejarah Konferensi Meja Bundar

sejarah konferensi meja bundar

Sejarah Konferensi Meja Bundar memang cukup dikenal dan dijadikan materi di bangku sekolahan. Langkah ini menjadi salah satu upaya diplomatik di mana Indonesia berusaha untuk menyelamatkan tanah air atau kemerdekaan dari berbagai serangan kekerasan yang dilakukan Belanda.

Apa Itu Konferensi Meja Bundar?

Konferensi Meja Bundar atau biasa disebut KMB adalah pertemuan yang dilakukan antara perwakilan dua negara (Indonesia dan Belanda). Hasil yang didapatkan dari konferensi tersebut ialah piagam kedaulatan, kesepakatan ekonomi, statuta persatuan dan lain-lain.

Sebelumnya, Indonesia dengan Belanda telah melakukan beberapa upaya agar bisa merdeka lewat diplomasi. Diantaranya yaitu perjanjian linggarjati, renville hingga roem-royen. Diadakan KMB ini termasuk ke dalam salah satu kesepakatan yang ada di perjanjian roem royen.

Sedangkan tujuan diadakannya konferensi meja bundar ini adalah menyelesaikan sengketa di Indonesia dan juga Belanda agar bisa selesai dengan adil dan secepat mungkin. Alasannya, dua negara tersebut menginginkan agar konferensi tersebut dapat selesai dalam kurun waktu dua bulan.

Bagaimana Sejarah Konferensi Meja Bundar?

Anda pasti tak asing lagi dengan konferensi meja bundar bukan? Di samping hal penting di atas, ada beberapa penjelasan mengenai sejarah dari KMB yang perlu diperhatikan. Adapun beberapa ulasannya adalah sebagai berikut:

1. Sebelum Dilaksanakannya Konferensi Meja Bundar

Konferensi meja bundar yang dilaksanakan tepatnya di Den Haag Belanda dimulai dari tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 November 1949. Sebelumnya telah melakukan beberapa upaya atau mencatat hampir tiga perjanjian yang tentunya melibatkan Indonesia dan juga Belanda.

Perjanjian tersebut antara lain perjanjian linggarjati tahun 1947, renville tahun 1948 serta roem van roijen tepatnya pada tahun 1949. Dari konferensi meja bundar pula menghasilkan berbagai macam dokumen penting.

2. Tujuan Diadakannya Konferensi Meja Bundar

Adapun beberapa tujuan diselenggarakannya konferensi meja bundar ini diantaranya untuk dapat mengakhiri perselisihan antara dua negara yaitu Indonesia dan juga Belanda. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan perjanjian yang telah dibuat oleh mereka sendiri.

Tak hanya itu saja, tujuan dilaksanakannya konferensi meja bundar juga mampu membuat Indonesia diakui sebagai negara dengan kedaulatan penuh oleh Belanda, meskipun hal tersebut dilakukan tanpa Irian Barat.

3. Hasil dari Konferensi Meja Bundar

Setelah terlaksananya konferensi meja bundar tersebut, hasilnya meliputi negara Belanda yang menyerahkan kedaulatannya kepada Indonesia tepatnya di akhir Desember tahun 1949, yang kedua akan dibentuknya Uni dari kedua negara tersebut lalu mereka akan bekerja sama.

Dengan begitu kedudukan mereka sederajat. Ketiga, Republik Indonesia mengembalikan semua barang milik Belanda apapun itu lalu membayar hutang antara Hindia dan Belanda sebelum 1949. Terakhir, untuk masalah Irian Barat bisa dibahas lagi sekitar satu tahun kemudian.

4. Proses dari Konferensi Meja Bundar

Dalam mempersiapkan konferensi meja bundar di Den Haag Belanda, Republik Indonesia dengan BFO (Bijeenkomst Voor Federaal Overleg) mengadakan perundingan terlebih dahulu yang disebut sebagai perundingan inter Indonesia.

Kemudian menghasilkan hasil Republik Indonesia dan juga BFO sepakat untuk mendirikan RIS (Republik Indonesia Serikat). Lalu setelah semua masalah selesai, Indonesia pun akhirnya cukup siap untuk menghadapi konferensi meja bundar atau KMB ini.

Penutup

Demikian penjelasan singkat mengenai apa saja yang bisa dipelajari atau diingat tentang sejarah Konferensi Meja Bundar yang diselenggarakan di Den Haag Belanda. Dengan mengikutinya, maka nama Indonesia pun menjadi dikenal di mata dunia.

Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.

Posting Komentar untuk "Mengetahui Sejarah Konferensi Meja Bundar"