Sejarah Pulau Jawa dan Berbagai Penjelasan Lainnya

sejarah pulau jawa

Pulau Jawa menjadi salah satu keindahan yang ada di Indonesia dan menempati urutan ke-13 terluas di dunia. Jumlah penduduknya berjumlah kurang lebih 160 juta jiwa, rekor ini menjadi yang terbanyak dan terpadat dari negara manapun itu.

Bagaimana Sejarah Pulau Jawa Kuno di Indonesia?

Dalam naskah sejarah kuno terdapat penjelasan mengenai pengembara bernama Aji Saka, ini kali pertamanya berkunjung ke Pulau Jawa. Kemudian menetap bersama pengikutnya di sini. Orang-orang masa kini menyebutnya sebagai nenek moyang Suku Jawa.

Selain itu, Babad sejarah pulau Jawa kuno juga memiliki penjelasan mengenai pangeran Kerajaan Kling yang membuka wilayah baru di pulau terpencil. Mereka mendirikan permukiman di sana dengan mendirikan sebuah kerajaan yang bernama Javacekwara (inilah nenek moyang Suku Jawa).

Menurut surat kuno keraton Malang, Suku Jawa berasal dari Kerajaan Turki pada tahun 450 SM. Raja Rum yang merupakan raja Turki memindahkan 20.000 laki-laki dan perempuan dari Koromandel. Dalam sejarah Pulau Jawa kuno, Aji Keler yang menemukan Nusa Kendang yang tertutupi lebatnya hutan.

Seperti Apa Keadaan Geografis Pulau Jawa Dulu?

Temuan Nusa Kendang menjadi kebahagiaan tersendiri untuk warga sekitar. Namun, hanya yang berupa dataran tinggi tertutupi lebatnya hutan dan binatang ganas berkeliaran. Pasalnya, di tempat ini mereka menemukan banyak bahan pangan serta tanaman-tanaman subur.

Kesuburan tanah Pulau Jawa menjadi salah satu ikon terbaik dari daerah ini. Sejak masa penjajahan dulu, Kawasan ini menjadi tempat penanaman kopi pertama di Indonesia. Sekarang, tumbuhan itu kebanyakan bisa Anda temukan di Dieng Jawa Tengah dan daerah dataran tinggi lainnya.

Mereka memanggilnya dengan sebutan Tanaman Jawi. Orang-orang dapat menjumpai tumbuhan-tumbuhan ini di segala tempat. Hingga akhirnya menjadikannya sebagai nama Pulau Jawi (pada masa itu).

Asal-usul Nama Pulau Jawa

Nama Pulau Jawa begitu melekat di pikiran setiap manusia, tapi hanya sedikit dari masyarakatnya yang memahami tentang bagaimana asal usulnya sendiri. Untuk itu, perlu pemberian penjelasan mengenai hal tersebut, terutama kepada generasi muda.

Nama ini awalnya berasal dari panggilan Tanaman Jawi yang penyematannya kepada tumbuh-tumbuhan sekitar hutan lebat. Orang-orang banyak menemukan sumber pangan di sana dan memanggilnya dengan sebutan tersebut. Hingga akhirya muncul istilah Pulau Jawi.

Kata Jawi dalam istilah tempat ini mengalami perubahan menjadi Jawa. Orang yang tinggal di wilayah tersebut bernama Suku Jawa. Bahkan, menurut perkiraan lebih dari setengah penduduk dari berbagai daerah di Indonesia menjadi penghuni Pulau Jawa.

Agama di Pulau Jawa pada Zaman Dahulu

Dalam sebuah buku yang berjudul The Occult History of Java, terdapat penjelasan bahwa Pulau Jawa merupakan kumpulan Atlantis. Banyak ilmu hitam dan hal-hal gaib yang sudah menyebar luas ke warga-warga penghuni daratan tersebut. Dahulunya masyarakat menganut agama paganisme.

Agama tersebut berupa menyembah berhala kepada raja pemuja dewa yang melakukannya dengan cara menyajikan persembahan sebuah tumbal untuk syaratnya. Hal ini memiliki kesamaaan dengan suku asli di Benua Amerika yang juga membutuhkan tumbal darah serta nyawa seseorang.

Selanjutnya datang pengembara yang mengajarkan agama Hindu dengan pemimpinnya Aji Saka sosok manusia spriritualis. Kemudian ada pengembangan ilmu gaib yang bersifat batin dan kejawen. Abad ke 13, mulai datang Islam oleh Syekh Subakir yang membawa batu hitam dari Jazirah Arab.

Sejarah Pulau Jawa Sebelum Masehi

contoh sejarah pulau jawa
Peta Pulau Jawa

Para ahli arkeologi berpendapat bahwa Pulau Jawa sudah berpenghuni sejak satu juta tahun sebelum Masehi. Namun, peradaban masih primitive dan tergolong sebagai manusia purba. Hal ini dapat Anda bukti dari penemuan fosil manusia purba pada wilayah Bengawan Solo.

Terdapat kesamaan struktur DNA Pithecantropus Erectus dan Homo Sapiens dengan orang Jawa masa sekarang. Penemuan Homo Erectus di Trinil, Ngawi, Jawa Timur memperkuat kebenaran teori tersebut. Padahal jenis manusia purba ini hidup sekitar tujuh ratus ribu tahun sebelum Masehi.

Minoritas ahli arkeologi juga berasumsi bahwa kebanyakan manusia purba di Pulau Jawa punah setelah Gunung Lawu, Gunung Kelud, Gunung Krakatau dan gunung berapi purba lainnya di sekitaran Tanah Jawa ini meletus.

Masa Kerajaan Hindu Buddha di Pulau Jawa

Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke-4, sedangkan Kerajaan Sunda berdiri pada abad ke-7. Kerajaan Medang sendiri berdiri di tanah Jawa Tengah ketika awal abad ke-8. Pada abad ke-10, kekuasaan berpindah tangan ke Pulau Jawa area timur.

Kemudian berdiri beberapa kerajaan di sana, antara lain Kadiri, Singhadari, dan Majapahit yang sangat sukses dengan sektor pertanian tanaman padinya. Selain itu, ada juga pengembangan sektor perdagangan antar pulau di Indonesia juga India dan Tiongkok.

Sebelumnya, kerajaaan di Jawa memusatkan kekuasaannya di bidang pertanian saja. Kemudian, pada masa Kerajaan Majapahit pelabuhan dan pelayaran dapat terkuasai. Namun, kerajaan ini mengalami kemunduran setelah Raja Hayam Wuruk tewas dan Islam mulai masuk ke Tanah Jawa.

Masa Kerajaan Islam di Pulau Jawa

Di akhir abad 16, Islam menjadi agama mayoritas di Jawa dan melewati Agama Hindu dan Budha. Walisongo menjadi penyebar agama Islam di Tanah Jawa. Mulanya dakwah Islam penyebarannya hanya melalui masyarakat pribumi, kemudian akhirnya perlahan juga kepada para penguasa Jawa.

Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak Bintoro memiliki pemimpin beragama Islam. Namanya adalah Raden Patah. Seiring dengan itu, bermunculan kerajaan Islam lain yakni Surakarta, Yogyakarta, Cirebon, Banten dan Pajang.

Pada akhir abad 16, Kesultanan Mataram menjadi mayoritas pada sisi tengah dan timur Pulau Jawa. Mataram dan Banten yang tersisa ketika Belanda berhasil menguasai Surabaya dan Cirebon ketika abad 17. Ada beberapa peninggalan Islam Jawa yang masih bisa Anda jumpai saat ini di Indonesia.

Penutup

Demikian uraian mengenai sejarah Pulau Jawa dan penjelasan lainnya. Anda bisa memeroleh lebih banyak lagi informasi lainnya melalui buku-buku sejarah seperti History of Java karya Thomas Stamford Raffles dan referensi lainnya. Selain itu, Anda juga bisa mempelajari hal lain seperti sejarah Pulau Jawa dan Pulau Sumatera terpisah.

Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.

Posting Komentar untuk "Sejarah Pulau Jawa dan Berbagai Penjelasan Lainnya"