Dinamika Nicotiana Tabacum di Kabupaten Jember

dinamika nicotiana tabacum di jember

Tembakau dalam Bahasa Latin yaitu Nicotiana Tabacaum, Tembakau merupakan salah satu jenis tanaman semusim yang tidak termasuk dalam kategori komoditas pangan melainkan masuk dalam kategori komoditas pertanian.

Tembakau bisa tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian mencapai 82.000 m di atas permukaan laut. Untuk bisa tumbuh subur tanaman Tembakau membutuhkan banyak cahaya matahari dan Tembakau tidak tahan oleh genangan air.

Pohon tembakau sendiri tingginya mencapai 1 sampai 3 m, bentuk daunnya seperti bundar telur, lanset atau jorong dengan Panjang antara 5 sampai 75 cm, bunganya serupa tandan yang tumbuh di ujung batang, yang berbentuk seperti terompet dengan warna putih, merah jambu, atau merah, serta bulu lembut di sekitar batang dan daunnya.

Tembakau sendiri memiliki fungsi sebagai bahan baku pembuatan rokok atau cerutu, selain itu tembakau juga memiliki manfaat sebagai pestisida dan bahan baku obat - obatan, serta sudah mulai di tanam dan di budidayakan sejak Jaman Columbus dan kemudian berkembang pesat sampai dengan sekarang.

Di mata para penguasa Hecho en Cuba atau nama lainya ceurutu Kuba, Indonesia di ibaratkan sebagai tierra prometadora yaitu sebuah tanah yang menjanjikan. Negara negara atau kuba penghasil ceurutu terbaik di dunia tidak pernah lupa untuk melirik ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam pembuatan Cerutu.

Sejarah Tembakau di Kabupaten Jember

Jember adalah salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang merupakan kabupaten penghasil Tembakau terbesar di Indonesia. Jember mampu memenuhi 58% kebutuhan tembakau di Indonesia, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar Nasional tetapi budidaya tembakau di Kabupaten Jember juga di tanam guna memenuhi permintaan pasar Eropa.

Perkebunan tembakau Soekowono
Perkebunan tembakau muda di perusahaan tembakau Soekowono di kediaman Besoeki, pada tahun 1910

Tembakau Jember sendiri di ekspor ke Bremen, Jerman dan Negara lainnya. Setelah mengetahui hal tersebut tidak heran jika Kabupaten Jember di juluki sebagai kota Tembakau, Tembakau menjadi Trade Mark Kabupaten Jember.

Tidak tanggung tanggung pemerintah kabupaten Jember menjadikan Tembakau sebagai salah satu gambar penghias lambang dari kabupaten Jember. Nama Jember sendiri sudah mendunia dari dulu karena tembakaunya. Spesifikasi tembakau di Jember sangat khas memiliki keunikan di bandingkan dengan daerah lainnya.

Sejarah perkebunanan tembakau di jember berawal dari seorang warga negara keturunan Skotlandia yang bernama George Birnie. Pada tahun 1850, Tuan Birnie mendirikan sebuah perusahaan perkebunan pertama di Jember yaitu, NV. LMOD atau Naamloze Vennootschap, Landbouw Maatschappi Oud Djember.

Pada saat itu Jember merupakan bagian dari Bondowoso. Memang benar adanya bahwa Belanda yang mengubah Jember menjadi daerah perkebunan karena pada saat itu masyarakat di daerah Jember tidak terfikirkan bagaimana menghasilkan tanaman yang laku bahkan sangat laku di pasaran.

Sedangkan Belanda berfikir bahwa tidak hanya kebutuhan pangan saja yang bisa mencukupi kebutuhan kehidupan mereka, mereka berfikir kalau dengan tanaman yang lain mereka bisa memperoleh penghasilan yang besar kenapa tidak.

Belanda melakukan penelitian tanah dengan mencoba menanam tanaman yang sekiranya laku keras di pasaran yaitu tanaman Tembakau. Menurut literatur, tanaman tembakau bisa tumbuh dengan baik pada ketingggian sekitar 200 sampai 3000m di atas permukaan laut dan membutuhkan curah hujan dengan rata-rata 2000 mm \ tahun dengan suhu udara antara 218 sampai 32 derajat.

Kesamaan tanah yang baik untuk menanam Tembakau sendiri adalah Ph antara 5 sampai 6, dan tanaman Tembakau akan tumbuh subur dengan jenis tanah Gembur karena mudah menyerap air. Persyaratan teknis tersebut sudah sesuai dengan keaadan Jember yang memilik temperature antara 23 derajat C sampai 31 deajat C, dan memiliki curah hujan sekitar 1.969 mm sampai 3.394 mm.

Tembakau BNO (Besuki Na Oogst)

Untuk membangun perusahaanya Naamloze Vennootschap, Landbouw Maatschappi Oud Djember, Birnie di berikan Hak Guna Usaha dengan jangka waktu 75 tahun di Jenggawah, Djember. Birnie menanam jenis Tembakau BNO atau Besuki Na Oogst, jenis tembakau inilah yang sampai sekarang pemasarannya sampai ke Eropa.

Jenis Tembakau Besuki Na Oogst bagus di gunakan untuk pembalut, pembungkus dan untuk pengisi cerutu. Jenis Tembakau Besuki Na Oogst sendiri mengharumkan Jawa Timur karena tembakau jenis ini unggul dalam karakter elastisitas, rasa, dan warna8 aun yang coklat kehitaman.

Tembakau Besuki Na Oogst ini tidak kalah kualitasnya dengan ceurutu Kuba maupun Amerika. Sehingga Jember layak menjadi penghasil ceurutu terbaik nomor satu di Indonesia dan menjadi penghasil cerutu nomor dua terbaik di Dunia setelah Negara Kuba.

Jalur Pengiriman Tembakau

Tuan Birnie memiliki kebun yang sangat luas dan ia menjadikan masyarakat Jember sebagai pegawai di kebunnya, namun masyarakat Jember saja tidak cukup untuk menjadi pegawai di kebunnya karena penduduk Jember sendiri masih sedikit. Birnie mendatangkan pekerja kebunnya dari Madura dan Blitar, dan inilah sebabnya kenapa di Jember banyak penduduk yang berasal dari Madura.

Perusahaan Birnie yang sangat luas membutuhkan infrastruktur yang bisa menjamin kelancaran produksinya, maka ia bekerja sama dengan Stoomvaart Matscapien Nederlandsch. Pada tahun 1897 an di bangunlah pelabuhan di daerah panarukan yang memiliki nama Maatschappiej Panaroekan dan jalur kereta api Djember, Bondowoso, Panarukan.

jalur pengiriman tembakau melalui kereta api
Jalur kereta api Djember-Bondowoso-Panarukan, Pada Tahun 1901.

Jalur kereta api tersebut merupakan jalur terpenting bagi pelabuhan penarukan. Jalur kereta api di bangun oleh pemerintah Belanda sekitar Tahun 1890an. Sejak itu semua hasil dari perkebunan Bondowoso, Djember, Banyuwangi dan Panurakan di kumpulkan di Gudang Gudang setelah itu di ekspor ke luar negeri yaitu ke Bremen Jerman dan Rooterdam Belanda.

George Birnie lah yang menjadi pelopor agar pengusaha lainnya membuka perkebunan di daerah Jember dan sekitarnya.

Perusahaan yang di Nasionalisasikan

Perkebunan yang dirintis oleh George Birnie kemudian di kelola oleh badan hukum milik pemerintah Hindia Belanda dan setelah  kependudukan Jepang, perusahaan ini di nasioanalisasikan atau di ambil alih oleh pemerintahan Indonesia.

Perusahaan tersebut diambil alih berdasarkan Undang Undang no. 86 tahun 1958 dan selanjutnya berdasarkan pada tahun 1959 di tentukan perusahaan milik Belanda yang di Nasionalisasikan meliputi :

  1. NV. BTM  atau Besoeki Tabaks Maatschappij di Mojo, sumber Jeruk dan Tanaman.
  2. NV. Cultuur Maatschappij  Djelboek Di Jelbuk dan Sukokerto.
  3. NV. Landbouw Maatschappij Soekowono di Sukowono.
  4. NV. LMSA atau Landbouw Maatschappij Soekerto dan Adjoeng Yang berada di Surokerto dan Ajung.
  5. NV. BTM atau Besoeki Tabak Maatschappij.

Perusahaaan yang di sebutkan di atas yang awalnya merupakan milik Belanda sekarang berubah menjadi Peruhaan Dan Perkebunan Negara atau di singkat menjadi PPN. Pada tahun 1972 perusahaan mengalami pembenahan menjadi PTP XXVII.

Pada awalnya terjadi konflik antar petani dengan PT. perkebunan , namun konflik tersebut dapat terselesaikan dengan hasil petani juga memiliki hak milik atas lahan tersebut.

PTP XXVII, XIX, XXI dan XXII yang pada tahun 1996 melebur menjadi satu yaitu PT Perkebunan Nusantara X,  dan perkebunan tersebut lebih famous di kalangan masyarakat sebagai industry Gula, dan Tembakau sendiri hanyalah merupakan bagian dari salah satu Divisi.

Pada tahun 1990an, jenis Tembakau Besuki Na Oogst mengalami penurunan, penurunan ini di sebabkan oleh sepinya peminatan pasar, dan dari data laporan Dinas perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Jember menunjukan bahwa pada tahun 1998, volume ekspor tembakau Besuki Na Oogst mencapai 15.259,9 ton, hal tersebut memnginformasikan bahwa tembakau terus mengalami penurunan, hingga sampai pada  tahun 2011 hanya mengekspor sebesar 7.813,9 ton.

Menurunnya pengeksporan tersebut di karenakan berubahnya selera konsumen cerutu Eropa, dari yang awalnya cerutu Besar atau Cigar, berubah ke Cerutu kecil atau cigarollas, dan hal lain juga di sebabkan oleh adanya kampanye anti rokok yang mengatas namakan kepentingan kesehatan, adanya kampanye ini menyebabkan perubahan permintaan kualitas daun tembakau yaitu bahan baku ceurutu di Indonesia.

Awal mulanya  tembakau yang di butuhkan untuk membuat ceurutu atau rokok adalah tembakau yang berkualitas rendah setelah adanya kampanye tersebut sekarang lebih banyak memerlukan tembakau yang berkualitas tinggi sedangkan jenis Tembakau Besuki Na Oogst yang di tenam oleh masyarakat Jember rata rata memvroduksi pada segmen filler dan omblad.

Jember tidak mampu menyesuaikan  permintaan pasar, hal tersebut membuat tembaku yang di hasilkan oleh petani di Jember memiliki harga yang sangat rendah, dan hal itu juga mengakibatkan menurunya minat petani di Jember untuk menanam Tembakau jenis Besuki Na Oogst yang menjadi icon dari kota Jember.

BUMN satu satunya yang mengelola perkebunan Tembakau di Jember yaitu PT. perkebunan Nusantara X yang lokasinya berada di Kecamatan Arjasa, dalam mencegah persaingan pasar di Luar Negeri, tidak hanya memasarkan produk tembakau du Jember secara langsung, PPTN X mengembangkan melalui unit Industri BOBIN dan karyawan Kooperasi Indonesia.

Penutup

Sejarah Tembakau di Jember akhirnya bisa mudah di pahami sebagai sebuah sejarah yang tidak hanya berisi tentang lahirnya perkebunan tembakau, tetapi juga merupakan awal mula Kota Djember.

Karena perkebunan tembakau dan komoditas lainnya itulah yang menyebabkan banyak pekerja yang di sengaja di datangkan dari luar kota, yang kemudian menetap di Jember, yang menarik adalah banyaknya pekerja dari Madura.

Pekerja yang di datangkan dari Madura ke Jember ini membawa budaya asalnya terutama Bahasa mereka yang membuat mereka itu menjadi warga Jember yang berbahasa dan berbudaya Madura. Mereka pula yang secara sub etnis di sebut sebagai budaya pendalungan.

Demikianlah pembahasan mengenai Sejarah Tembakau di Kabupaten Jember. Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.

1 komentar untuk "Dinamika Nicotiana Tabacum di Kabupaten Jember"

Comment Author Avatar
Terima kasih kak, sudah mau publish artikel saya 🙏

Jika ada yang ingin disampaikan, silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar :)