Mengenang Tragedi Besar dengan Memahami Sejarah Museum Tsunami Aceh

sejarah museum tsunami aceh

Sejarah museum tsunami Aceh merupakan bangunan yang berfungsi untuk mengenang tragedi besar yang terjadi pada 2004 lalu. Tidak hanya dalam negeri, uluran bantuan serta ucapan bela sungkawa serta doa terpanjatkan dari berbagai penjuru dunia.

Sebab Museum Tsunami Aceh Berdiri

Indonesia pernah mengalami gempa dahsyat yang menyebabkan tsunami wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), pulau Sumatera bagian barat. Bencana tersebut terjadi pada 26 Desember 2004 sekitar pukul 07.15 WIB. Berkekuatan 9,3 SR membuat hampir seluruh bangunan rata dengan tanah.

Kejadian tersebut menelan korban lebih dari ratusan ribu orang meninggal dunia, puluhan ribu hilang, serta ratusan mengalami luka-luka. Tragedi ini mengundang kepedulian banyak orang yang tersebar pada belahan dunia.

Sejarah besar memang tidak boleh hilang serta terlupakan begitu saja. Karena untuk mengingatkan generasi selanjutnya sebagai pelajaran. Selain itu, guna mengembangkan ilmu dan teknologi pencegahan kejadian serupa agar bisa menghindarinya atau meminimalisir dampaknya.

Sejarah Museum Tsunami Aceh

Sejarah museum tsunami Aceh perlu Anda ketahui untuk mengenang kejadian dahsyat yang meninggalkan duka mendalam. Wilayah tersebut merupakan daerah yang rawan terjadi gempa. Karena berada pada tepian benturan antara lempengan Benua Asia dan lempengan Samudra Hindia. 

Para ahli gempa bumi memperkirakan bencana semacam ini sering terjadi beberapa ratus tahun lalu. Adanya rumah panggung khas Aceh dengan bahan tahan goncangan, selain itu pada masa Kerajaan Samudra Pasai bangunan terletak jauh dari bibir pantai. Itulah yang memperkuat dugaan tersebut.

Museum Tsunami Aceh terbentuk karena untuk mengenang kejadian besar tersebut. Selain wisata sejarah, juga sebagai pusat kajian untuk mengantisipasi kejadian yang sama. Ada juga beberapa fungsi lainnya seperti tempat berlindung, dan sebagainya.

Letak Museum Tsunami Aceh

Lokasi museum ini terbilang sangat strategis, karena terletak pada pusat kota Banda Aceh. Tepatnya pada jalan Sultan Iskanar Muda No.3 Sukaramai, berjarak kurang lebih 400 meter dari Masjid Raya Baiturrahman, serta dekat dengan lapangan Blang Padang.

Museum ini berbatasan langsung dengan makam Kerkhoff. Buka setiap hari mulai pukul 10.00 pagi hingga 12.00 malam. Pada tahun 2018 bangunan tersebut masuk dalam nominasi museum yang paling populer dalam ajang Indonesia Museum Award. 

Selain untuk mengenang kejadian besar tersebut, museum ini juga berfungsi sebagai pusat pendidikan, objek wisata sejarah, tempat berlindung jika bencana serupa terjadi kembali, dan juga warisan berharga negara.

Desain Museum Tsunami Aceh

museum tsunami aceh
Museum Tsunami Aceh

Museum ini merupakan hasil rancangan dari Ridwan Kamil, seorang arsitek asal Bandung yang waktu itu menjabat sebagai dosen salah satu perguruan tinggi negeri ternama. Pembangunannya bermula tahun 2007 dan selesai pada 2009, dengan menghabiskan dana sekitar Rp. 140 miliar.

1. Desain Eksterior

Museum ini menempati lahan seluas 2500 meter persegi. Desainnya jika Anda melihatnya dari atas, bangunan ini merefleksikan gelombang tsunami. Sedangkan dari depan seperti sebuah kapal penyelamat dengan lantai yang luas. 

Eksterior bangunan ini memiliki keindahan yang unik dan menarik dengan tembok berkelok penuh relief geometrik. Desain bentuknya menyerupai rumah tradisional masayarakat Aceh yang tinggi. Pada lantai empat bangunan ini berfungsi untuk tempat berlindung jika terjadi bencana.

2. Desain Interior

Lantai dari museum ini dari segi artistik terlihat sangat menarik. Pada lantai pertama desainya membentuk lorong sempit yang memberi efek dingin, sepi serta dengan pencahayaan redup, lengkap dengan suara gemericik air.

Setiap ruangan desainnya berbeda sesuai kesan yang ingin disampaikan saat kejadian tsunami yang terjadi beberapa waktu silam. Terdapat pula kaligrafi bertuliskan lafadz Allah, selain itu pada dinding-dindingnya terdapat nama korban meninggal saat bencana tersebut terjadi. 

Isi Museum Tsunami Aceh

Beragam isi Museum tsunami Aceh dapat menambah wawasan serta mengenang bagaimana perjuangan masyarakat saat bencana meluluhlantakan segalanya. Pada salah satu ruangan akan membawa Anda untuk merasakan atmosfir saat kejadian tersebut. Berikut ulasannya:

1. Ruang renungan

Sejarah museum tsunami Aceh pada lokasi ini akan dapat Anda rasakan sangat kental. Karena bentuk dan kesan yang muncul membuat pengunjung akan merasakan bagaimana keadaan korban saat bencana tersebut melanda.

Saat Anda memasuki lantai pertama museum akan menemukan ruang renungan. Berbentuk layaknya lorong sepi yang sempit dengan pencahayaan minim, serta gemericik air yang akan membuat pengunjungnya merasakan layaknya mendengar bunyi gelombang tsunami saat itu. 

2. Ruang Memorial Hill dan the Light of God

Ruang memoria hill akan Anda temukan setelah melewati tempat renungan. Terdapat monitor yang berfungsi agar pengunjung daat mengakses beragam informasi mengenai peristiwa tsunami. Desain dindingnya berupa kaca dengan pencahayaan remang.

Masih pada lantai terdapat ruang gelap berbentuk silinder memanjang ke atas semacam cerobong bernama the Light of God. Tempat ini akan memberi kesan perjuangan masyarakat kala itu saat gelombang air akan menggulungnya. Dindingnya terdapat nama korban meninggal serta lafadz Allah pada langit-langitnya.

3. Ruang multimedia dan Ruang Penyelamatan

Terdapat lokasi 4D yang menayangkan film tsunami dengan durasi 5 menit saat bencana tersebut terjadi dan pertolongan datang. Selanjutnya ada ruang geologi yang berisi segala informasi terkait gempa serta tsunami, sekaligus tempat simulasi. 

Terdapat pula mushola, perpustakaan, serta tempat penjualan berbagai macam oleh-oleh khas Aceh. Terakhir lantai empat fungsinya sebagai ruang penyelamatan yang tidak boleh pengunjung masuki, karena dibuka hanya saat terjadi darurat.

Sejarah museum tsunami Aceh dalam bahasa Inggris juga tersedia. Hal ini karena sebagai bahan kajian mendalam untuk selanjutnya adanya pengembangan dan antisipasi jika terjadi bencana serupa. Sejarah museum tsunami Aceh yang membuat pengunjung terbawa pada kejadian saat itu.

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai sejarah Museum Tsunami Aceh. Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.

Posting Komentar untuk "Mengenang Tragedi Besar dengan Memahami Sejarah Museum Tsunami Aceh"