Mengintip Bagaimana Sejarah Museum Islam Samudera Pasai
Aceh selain terkenal akan julukan serambi Mekkah, ternyata juga menyimpan sejuta kenangan prasejarah di masa lampau. Salah satu yang menarik dibahas yaitu sejarah Museum Islam Samudera Pasai. Saat ini, museum tersebut berlokasi yang tidak jauh dari area pemakaman Sunan Malikussaleh di Beuringen Kecamatan Samudera Pasai.
Peresmian Museum Islam Samudera Pasai
Peresmian museum dihadiri oleh beberapa tokoh penting. Kehadiran Museum Islam Samudera Pasai ini diharapkan dapat menjadi aset berharga dan sumber sejarah sebagai ilmu pengetahuan baik di dalam wilayah Aceh sendiri maupun masyarakat luas.
Sejak pertama diresmikan hingga saat ini, sudah ada ratusan jenis koleksi dari beberapa kelompok yang memiliki arti penting dalam perkembangan sejarah di Aceh. Proses peresmian bangunan tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh penting seperti :
- H. Muhammad Thalib selaku Bupati Aceh Utara.
- Fauzi Yusuf selaku wakil bupati.
- Saifullah, selaku kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara.
- Mujiburrizal, selaku Duta Museum Aceh.
Koleksi Museum Islam Samudera Pasai
Di dalam museum ini ada sekitar 340 yang terbagi dalam 4 kelompok, yakni etnografika, biologika, numismatik, dan historika. Umumnya yang terdiri dari:
- Perhiasan, terdapat beragam aksesoris yang digunakan penduduk masa lampau untuk mempercantik diri untuk menarik lawan jenis.
- Peralatan rumah tangga, memang tidak semodern jaman sekarang. Perlengkapan yang ada disana mulai dari baju kuno, alat masak, ataupun beberapa pakaian perang.
- Senjata tradisional, beberapa diantaranya yaitu alat untuk berburu ataupun menangkap ikan dengan cara kuno dan masih terlihat unik.
- Alat pertanian, begitupun dengan tanam-menanam untuk menghasilkan makanan. Salah satunya yaitu cangkul ataupun gelati yang masih modern dengan gagang kayu yang menjadi ciri khasnya.
- Musik tradisional, zaman dahulu musik masih nampak sangat sederhana. Bentuknya sendiri bisa berupa kayu yang diberi senar kemudian dipetik, ataupun benda yang mirip dengan ketipung dengan cara mengetuk untuk memainkannya.
- Buku-buku, merupakan hal yang wajar. Namun bentuknya juga masih kuno, bentuk tebal dan juga dengan aksara yang tidak bisa dipahami oleh orang masa sekarang.
Tidak lupa pula pihak pengelola juga mengusahakan tambahan lagi dengan meminta masyarakat yang memiliki peninggalan bersejarah untuk dipajang di museum. Alhasil, beberapa koleksi pun juga semakin bertambah.
Keberadaan museum ini merupakan wadah edukasi untuk masyarakat agar lebih mencintai sejarah dan mengenal peninggalan masa lalu. Selain itu juga untuk memperkenalkan benda bersejarah di Aceh kepada masyarakat luas baik lokal maupun mancanegara.
Tujuan Pembangunan Museum Islam Samudera Pasai
Salah satu gambar dari Museum peninggalan Islam bersejarah, Samudera Pasai |
Berdirinya suatu bangunan tentunya memiliki tujuan khusus, termasuk dari pendirian Museum Islam Samudera Pasai ini. Sejarah panjang yang mengiringi wilayah tersebut memiliki berbagai fakta menarik dan tokoh penting yang berpengaruh besar.
- Untuk memperkenalkan berbagai peninggalan bersejarah.
- Sebagai tempat edukasi baik untuk masyarakat sekitar dan juga khalayak luas.
- Sebagai wisata edukasi tempat berlibur yang memiliki nilai sejarah tinggi.
- Mengenang perjuangan tokoh yang berperan penting dalam terbentuknya Aceh.
- Menjadi tempat penyimpanan berbagai peninggalan yang memiliki cerita mendalam.
Dengan berbagai macam tujuan di atas, tidak heran jika lokasi ini kerap didatangi beberapa wisatawan asing. Baik untuk melihat beberapa koleksi, belajar, atau hanya sekedar untuk mengobati rasa penasaran saja.
Sejarah Museum Islam Samudera Pasai ini memang harus diingat dan dilestarikan. Salah satu alasannya yaitu tidak banyak tempat menimba ilmu yang bisa mengingatkan sejarah pada masa lampau. Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk mengunjunginya?
Posting Komentar untuk "Mengintip Bagaimana Sejarah Museum Islam Samudera Pasai"
Posting Komentar
Jika ada yang ingin disampaikan, silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar :)