Sejarah Pulau Kemaro, Ketika Cinta Menyatukan Perbedaan dan Akses liburan
Pulau Kemaro, sebuah Delta kecil di Sungai Musi, berada 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro ialah tempat piknik yang populer di Sungai Musi. Pada tempat ini ada sebuah vihara cina (klenteng Hok Tjing Rio).
Pulau Kemaro, terletak di pulau Sumatera tepatnya di kota Palembang, Sumatera Selatan. Di Pulau Kemaro ini ada kuil Buddha yang kerap didatangi umat Buddha untuk berdoa atau berziarah ke pusara. Di situ kerap diselenggarakan acara Cap Go Meh tiap Tahun Baru Imlek.
Pulau Kemaro dan Peradaban China
Pulau ini mengambil alih perhatian karena di situ kita bisa menyaksikan peradaban China yang demikian kental. Sampai di posisi, pengunjung akan disongsong gapura yang cukup sama dengan Tiongkok.
Ini nampak dari dekor di bagian atapnya, di mana ada dua naga sama-sama bertemu. Beberapa ornament lampion juga nampak, apalagi saat itu tetap situasi perayaan Imlek. Daya tarik Kemaro ialah Pagoda berlantai 9 yang membubung di tengah pulau. Kecuali pagoda ada klenteng yang telah ada lebih dulu. Klenteng Hok Tjing Rio ataupun lebih dikenali Klenteng Kuan Im.
Di muka klenteng ada pusara Tan Bun An (Pangeran) dan Siti Fatimah (Putri) yang berdampingan. Cerita cinta mereka berdua sebagai legenda terciptanya pulau ini.
Cerita Asal Mula Pulau Kemarau
Cerita asal mula Pulau Kemarau berbalut dengan cerita legenda. Terutamanya memvisualisasikan cerita cinta Siti Fatimah dan Tan Bunn An. Siti Fatimah diceritakan sebagai turunan Raja Sriwijaya yang beragama Islam, sedang Tan Bunn An yang disebut putra Raja Tionghoa ialah pengikut umat Buddha.
Meskipun berbeda kepercayaan dan etnis, ke-2 nya sanggup menyulam tali kasih sampai ke tingkatan pernikahan. Mereka juga sempat pernah melaut ke negara asal Tan Bun Ann untuk ambil hadiah dari Kerajaan Tionghoa. Sampai di Palembang, Tan Bun Ann buang hadiah itu ke Sungai Musi, karena menduga didalamnya daging yang telah membusuk. Rupanya, dalam peti hadiah itu ada bongkahan emas.
Karena merasa bersalah sudah buang pemberian orang tuanya, Tan Bun Ann masuk ke dalam Sungai Musi untuk ambil emas itu. Menyaksikan Tan Bun Ann tidak tampil ke atas, Siti Fatimah juga turut terjun untuk selamatkan suaminya. Badan Siti Fatimah juga tidak nampak. Pada akhirnya, dua ajudan mereka turut masuk ke Sungai Musi.
Namun, keempat orang itu tak pernah tampil ke atas kembali. Warga memercayai jika gundukan tanah yang mendadak ada di Pulau Kemaro adalah makam keempat orang itu. Pulau Kemaro ada di tengah-tengah S.Musi kecamatan Ilir Timur II. Jaraknya seputar 5 km dari pusat perkotaan.
Akses ke arah ke situ tidak susah. Untuk ke arah Pulau Kemaro bisa dilakukan dalam kurun waktu 1 jam perjalanan memakai perahu. Banyak perahu yang dikontrakkan Di pelabuhan yang ada di bawah Jembatan Ampera untuk layani pelancong yang ingin bertandang ke sana. Sewa perahu sejumlah Rp 150.000 per perahu. 1 perahu umumnya berisi sampai 10 wisatawan.
Sejauh perjalanan telusuri sungai bisa dicicipi panorama beberapa rumah terapung dan kehidupan warga Palembang yang ada di sejauh sungai. Sesampainya di Pulau Kemaro, akan menyaksikan sebuah bangunan sebagai keunikan pulau kemaro ini.
Tiket masuk pulau Kemaro sesungguhnya gratis. Walau begitu ketika akan ke pulau pengunjung masih perlu keluarkan dana. Ongkos itu berbentuk uang perahu. Jadi uang yang dibayar itu sesungguhnya uang transport, bukan ticket masuk pulau.
Pulau Kemaro dibuka untuk pelancong dari jam 9 pagi hingga kemudian ditutup pada sore hari pada pukul 7 malam. Berkenaan sarana pendukung pariwisata, Pulau kemarau sudah lumayan memadai.
Apa lagi sesudah pemerintahan sumatera selatan turun tangan aktif menggerakkan perubahan bidang pariwisata. Beberapa sarana yang dibuat pemba anatar lain sediakan perahu angkut, pelabuhan, pengaturan pedagang, dan pengaturan jalan jalan pedestrian. Di pulau kemaro sudah ada sarana pondokan berbentuk Kemaro Island Resort.
1. Pagoda 9 Tingkat
Ikon yang paling mencolok dari pulau ini sudah pasti Pagoda 9 lantai. Pagoda dengan 9 lantai ini dibuat di tahun 2006 dan adalah salah satunya sisi dari klenteng. Pagoda yang dikuasai warna merah bisa nampak dari jarak jauh, bahkan juga dari dataran khusus.
Saat perayaan hari keagamaan, khususnya Imlek, klenteng akan dihias dengan bermacam lampion warna ceria, ciri khas budaya Tionghoa.
2. Klenteng Hok Tjing Rio
Selain pagoda 9 tingkat, ada bangunan Klenteng Hok Tjing Rio yang umurnya sangat tua. Klenteng ini dibuat di tahun 1962 dan adalah klenteng Tionghoa yang kerap disebutkan Klenteng Kuan Im.
Di muka klenteng, ada pusara dari pangeran Cina yang namanya Tan Bun An dan pusara putri raja yang namanya Siti Fatimah. Ke-2 orang ini yang bernama terpasang sebagai legenda pulau itu.
3. Pohon Cinta
Pohon yang dikatakan sebagai cinta ialah sebuah pohon beringin yang tumbuh di seputar pulau itu. Pohon ini menyimbolkan ritual Cinta Sejati di antara dua bangsa dan dua budaya yang lain. Di antara Siti Fatimah, Putri Kerajaan Sri wijaya dan Tan Bun An Pangeran dari Negeri Cina.
Ada keyakinan mistik yang menjelaskan jika pasangan yang memahat nama mereka di pohon itu karena itu jalinan mereka akan bersambung sampai tingkatan Pernikahan. Untuk itu Pulau ini dikatakan sebagai Pulau Jodoh.
4. Gundukan Makam
Di tengah pulau ada gundukan tanah. Kabarnya gundukan ini adalah pusara Siti Fatimah, Tan Bun An dan ajudannya yang tercebur ke sungai Musi. Makan bergerombol ini sekalian adalah lambang cinta Tan Bun Ann dan Fatimah.
Dikisahkan oleh warga seputar saat Sungai Musi tengah pasang dan airnya banjiri semua tanah di pulau ini, Air masih tidak sentuh benar-benar gundukan pusara. Itu yang selanjutnya dipandang sakral oleh warga seputar dan demikian dipercayai, dijaga dan dikeramatkan sampai sekarang.
5. Foto Bernuansa Oriental
Tidak lengkap rasanya bila menelusuri sebuah posisi rekreasi tanpa dibarengi dengan photo foto elok. Pulau kemaro banyak mempunyai pojok yang dapat dieksplorasi untuk latar photo. Walaupun tidak ada spot yang dibuat khusus untuk kepentingan itu, tetapi keelokan detil bangunan berpenampilan Tionghoa yang dikuasai warna ceria, akan elok nampak dalam photo.
Berfoto di taman dalam kehijauan tumbuhan dapat hasilkan photo foto elok, seolah sedang jalan jalan ke Hong kong, atau pecinan Singapura.
Penutup
Demikianlah pembahasan mengenai sejarah Pulau Kemaro, Ketika Cinta Menyatukan Perbedaan dan Akses Liburan. Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.
Posting Komentar untuk "Sejarah Pulau Kemaro, Ketika Cinta Menyatukan Perbedaan dan Akses liburan"
Posting Komentar
Jika ada yang ingin disampaikan, silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar :)