Sejarah Kerajaan Kediri dan Prasasti Peninggalannya

sejarah kerajaan kediri

Sebelum menjadi negara kesatuan seperti sekarang pada jaman dulu wilayah Indonesia terdiri dari kerajaan-kerajaan. Salah satu lambang yang bercorak Hindu ada di jawa timur mulai tahun 1045 – 1222 Masehi yaitu kerajaan Kediri. Tidak heran jika sejarah kerajaan Kediri sampai saat ini masih dikenang.

Mengenal Sejarah Kerajaan Kediri

Berikut ulasan selengkapnya mengenai sejarah Kerajaan Kediri:

1. Asal Mula Berdiri

Sebelum meninggal raja Medan Kamulang, Airlangga membagi kekuasaannya menjadi dua kerajaan. Pembagian tersebut meliputi Janggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri). Kemudian, berdasarkan Prasasti Turun Hyang II menyebutkan terjadi perang saudara antara dua kerajaan tersebut.

Kedua kerajaan berperang selama 60 tahun karena maswing-masing merasa berhak atas seluruh wilayah raja Medan Kamulang. Pada awal peperangan Janggala memang menang, namun seiring perkembangannya Panjalu atau Kedirilah yang berhasil menakhlukkan semua kekuasaan Airlangga.

2. Lokasi Kerajaan Kediri

Berdasarkan prasasti Mahasukbya, serta Calon Arang dan kitab Negarakertagama menyebutkan Airlangga membagi wilayah kerajaan Panjalu meliputi Kediri, Madiun, dan ibu kotanya Dhaha. Sedangkan Jenggala mencakup daerah Malang, delta Brantas, pelabuhan Surabaya, Rembang, Pasuruan dan Kahuripan.

Letak kerajaan ini berada di tepi sungai Brantas dan berpusat di Dhahanara. Ketika raja Bameswara memerintah, ia memindahkan ibu kota Panjalu dari Dhaha ke Kediri sehingga sampai sekarang wilayahnya lebih terkenal dengan nama tersebut.

3. Kehidupan Sosial Budaya

Buku Chou ju-kua menyebutkan bahwa penduduk kerajaan Kediri menganut 2 agama yaitu Hindu - Budha. Masyarakat Jawa sendiri terkenal akan keberanian dan emosionalnya. Mereka menggunakan waktu luang untuk mengadu binatang bahkan sudah mengenal uang dengan bahan campuran perak dan tembaga.

kitab Lubdaka pun mengisahkan kehidupan sosial rakyat kerajaan Kediri sangat teratur. Hal ini tampak dari isinya yang berbunyi “martabat seseorang bukan masalah pangkat dan harta benda saja, tetapi berdasarkan moral serta tingkah lakunya”. Penduduknya juga sudah memakai kain hingga di bawah lutut.

4. Kehidupan Ekonomi

Kediri termasuk daerah agraris dan maritim. Oleh karena itu masyarakat di pedalaman menggantungkan hidupnya pada aktivitas bertani. Kondisi tanah kerajaan ini sangat subur sehingga hasil panen warga melimpah dan kehidupan rakyatnya pun makmur.

Sedangkan untuk masyarakat yang menempati wilayah pesisir mata pencaharian utamanya berada di bidang perdagangan dan pelayaran. Para pedagang dari kerajaan Kediri telah menjalin hubungan dagang dengan Maluku dan Sriwijaya menggunakan arus lalu lintas Sungai Brantas.

5. Masa Kejayaan

Raja Jayabaya berhasil membawa kerajaan kediri mencapai puncak kejayaannya. Wilayah kekuasaannya meluas hampir di seluruh pulau Jawa. Bahkan pengaruhnya menyebar ke pulau lain yaitu pulau Sumatera yang saat itu masih milik Sriwijaya.

6. Runtuhnya Kerajaan Kediri

Tepat selepas Jayabaya memimpin, kerajaan Kediri mengalami kemunduran. Kejayaannya runtuh pada masa pemerintahan Kertajaya karena terjadi pertentangan dengan para Brahmana. Kaum ini merasa sang raja memaksa mereka untuk menyembahnya sebagai dewa sehingga meminta bantuan Ken Arok.

Pertempuran di desa Ganter menjadi puncak dari perselisihan tersebut. Ken Arok menang dan saat itulah kerajaan ini berakhir. Raja Jayakatwang sempat membangkitkan Kediri, namun tidak lama karena kalah oleh tentara Mongol dan pasukan Raden Wijaya.

7. Peninggalan Kerajaan Kediri

Kerajaan ini meninggalkan beberapa peninggalan yang membuktikan eksistensinya di jaman dulu. Beberapa diantaranya sebagai berikut:

• Prasasti sirah keting: bercerita mengenai raja Jayaswara yang menghadiahi rakyat sebidang tanah

• Prasasti Ngantang: memuat kebijakan raja Jayabaya yang membebaskan pajak dan memberi hadiah tanah kepada desa Ngantang

• Prasasti Jaring: berisi nama-nama hewan seperti Kebo waruga dan tikus Janata

• Prasasti Kamulan: bercerita mengenai kekuasaan raja Kertajaya

• Kresnayana: kitab yang berasal dari masa pemerintahan raja Jayaswara

• Bharatayudha: karangan kitab empu Sedah dan empu Panuluh

• Arjuna Wiwaha: kitab karangan Empu Kanwa yang mengisahkan perkawinan Airlangga dengan putri kerajaan Sriwijaya

Penutup

Demikian ulasan mengenai sejarah Kerajaan Kediri. Berkuasa selama 177 tahun membuat pemerintahannya memberi warna di peradaban nusantara sebelum menjadi Indonesia.

Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.

Posting Komentar untuk "Sejarah Kerajaan Kediri dan Prasasti Peninggalannya"