Sejarah Kerajaan Singasari: Pendiri, Letak, Politik dan Masa Kejayaan

sejarah kerajaan singasari

Mulai era keempat Masehi Indonesia berada di masa penyebaran Hindu-Budha. Mengikuti kondisi itu berdirilah kerajaan-kerajaan dengan corak agama tersebut yang populer seperti Singasari. Lantas bagaimana sejarah kerajaan singasari pada masa itu?

Pendiri Kerajaan Singasari

Singasari merupakan salah satu kerajaan besar yang ada di Indonesia ini berkuasa pada tahun 1222 – 1292 Masehi. Pendirinya adalah Ken Arok seorang rakyat biasa pengawal Akuwu (setara Bupati) Tunggul Ametung yang telah memiliki istri bernama Ken Dedes.

Kitab Pararaton menyebutkan bahwa latar belakang asal-usul kerajaan Singasari berawal dari kisah asmara. Ken Arok terpikat dengan kecantikan istri Tunggul Ametung, sehingga ia menusuk Akuwu tersebut menggunakan keris Mpu Gandring kemudian mempersunting Ken Dedes.

1. Letak Kerajaan Singasari

Kerajaan ini berada di sebelah timur Gunung Kawi. Para ahli memperkirakan lokasinya masuk kabupaten Malang, Jawa Timur. Prasasti Kudadu menyebutkan bahwa nama asli Singasari adalah Tumapel.

Pada tahun 1253 Wisnuwardhana mengganti ibu kota yang sebelumnya bernama Kutaraja menjadi Singhasari. Setelah itu, kerajaan ini lebih terkenal dengan nama Singasari. Nama Tumapel sendiri pernah muncul dalam sejarah kronik Cina dari dinasti Yuan dengan ejaan Tu-Ma-Pan.

2. Kehidupan Politik

Pada masa pemerintahan Kertanegara, Singasari berhasil memperluas wilayah kekuasaannya meliputi Bali, Gurun, Pahang dan Bakulapura. Ia juga mengganti beberapa pejabat dan memperkuat keamanan dengan melakukan perkawinan politik sehingga tercipta pemerintahan yang solid, kuat sekaligus stabil.

Selain itu ia juga menjalankan beberapa ekspedisi termasuk Pamalayu dan mengirim arca Amophagasa untuk melambangkan dirinya. Terdapat puji-pujian dibalik punggung patung tersebut yang menunjukkan tujuannya yaitu sebagai pesan perdamaian bukan penaklukan wilayah.

3. Kehidupan Ekonomi

Berada di lembah sungai Brantas membuat tanah wilayah kerajaan ini sangat subur. Sebagian besar rakyat melakukan aktivitas bercocok tanam dan ada yang berdagang. Masa pemerintahan Ken Arok perekonomian Singasari lebih terjamin daripada saat kepemimpinan Anusapati.

Setelah itu, kehidupan rakyat mulai terangkat lagi saat pemerintahan Wisnuwardana. Pada masa kekuasaan Kartanegara perekonomian Singasari lebih baik lagi dan tertata. Kerajaan ini pun berhasil berkembang besar dan makmur.

Masa Kejayaan dan Keruntuhan Singasari

Ini terjadi pada masa pemerintahan raja Kartanegara. Puncaknya, ia menempatkan tiga mahamenteri yaitu I Hino, I Halu dan I Sirikan di beberapa bidang sesuai keahlian masing-masing. Sejak saat itu pemerintahan Singasari semakin tertata dan dapat meraih kejayaannya.

Kartanegara sendiri terkenal tegas dalam memimpin kekuasaan. Ia tidak segan mengganti pejabat dengan kinerja kurang baik saat menjalankan tugas. Oleh karena itulah, kerajaan ini menjadi yang terkuat di bidang perdagangan dan pertahanan atau militer.

Ternyata Kartanegara bukan hanya membawa kejayaan namun juga keruntuhan bagi Singasari. Ia juga terlalu fokus mengembangkan kekuasaan dengan militer laut sehingga justru melupakan pertahanan di dalam kerajaan.

Pada 1292. Pemimpin Kerajaan Kediri, Jayakatwang yang merupakan besan dari Kartanegara sendiri menyerang Singasari. Upayanya untuk meruntuhkan kerajaan ini mendapat bantuan dari adipati Sumenep, Arya Wiraraja. Kitab Pararaton menyebutkan bahwa Raja tersebut menyerang dari arah utara dan selatan.

Peninggalan Kerajaan singasari

Kerajaan singasari meninggalkan banyak peninggalan bersejarah dalam berbagai bentuk mulai dari candi, arca hingga prasasti. Rincian lengkapnya sebagai berikut:

• Candi Singasari: tempat pendharmaan bagi raja Kartanegara

• Candi Jago: terbuat dari bahan batu andesit yang memiliki arsitektur punden berundak dengan dinding berhias relief Kunjarakarna dan Pancatantra.

• Candi Sumberawan: satu-satunya candi dengan Stupa di Jawa Timur

• Arca Dwarapala: para ahli menduga penempatannya sebagai penjaga dan tanda wilayah kotaraja

• Prasasti Singasari: berisi informasi tentang pembangunan candi pemakaman oleh Mahapatih Gajah Mada

• Prasasti Manjusri: pahatan manuskrip di belakang arca manjusri

• Prasasti Mula Malurung: piagam pengesahan penganugerahan dua desa yaitu Mula dan Malurung kepada Pranaja

• Candi Jawi: tempat penyimpanan abu raja Kertanegara selain candi Singasari

• Prasasti Wurare: berisi penobatan arca Mahaksobhya

• Candi Kidal: bentuk penghormatan atas jasa raja Anusapati

Penutup

Demikian tadi sedikit ulasan mengenai Sejarah Kerajaan Singasari. Pemerintahannya menorehkan kisah besar di nusantara meski hanya berkuasa selama 70 tahun.

Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.

Posting Komentar untuk "Sejarah Kerajaan Singasari: Pendiri, Letak, Politik dan Masa Kejayaan"