Jarang Disorot, Inilah Sejarah Kereta Api Indonesia

sejarah kereta api indonesia

Semua transportasi umum di tanah air tentu memiliki kilas baliknya masing-masing baik dari via darat, laut hingga udara. Begitu pun dengan sejarah kereta api Indonesia, sebab tidak ada salahnya jika Anda mengetahui informasi bersejarah ini sebagai tambahan pengetahuan.

Sejarah Kereta Api Indonesia di Masa Penjajahan

Mulai dari sistem tanam paksa merupakan awal kehadiran kereta api di Indonesia. Pembangunan jalur transportasi ini pertama kali dimulai di Desa Kemijen atas perintah Jenderal Belanda bernama Mr. L. A. J. Baron Sloet di tahun 1864.

Jalur kereta api pertama kali ini dikenal dengan Solo-Yogyakarta yang dahulunya disebut sebagai Semarang-Vorstenlanden. Lebarnya sendiri yakni 1435 mm dan dilaksanakan oleh NISM atau Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij.

Tahun 1875, pemerintah Belanda kembali memerintah untuk melakukan pembangunan jalur Staatsspoorwegen dengan rute Malang – Pasuruan – Surabaya. Keduanya terbilang berhasil sehingga menarik investor untuk menambahnya lagi.

Kapan Pembangunan Jalur Kereta Api Dimulai?

Beberapa tambahan jalur kereta api yang dilakukan adalah di Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps. SM) Oost Java Stoomtram, Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM) dan Probolinggo SToomtram Maatschappij (Pb. SM)

Tidak hanya dilakukan di Jawa saja, nyatanya pembangunan jalur kereta api ini juga menyebar di beberapa pulau lainnya. Diantaranya yakni di Aceh, Sulawesi, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.

Sampai tahun 1928, sudah ada rel kereta api di Indonesia dengan panjang total 7.464 Km. Jalur ini dibagi menjadi dua yakni pemerintah 4.089 Km dan milik swasta 3.375 Km. Pembangunan ini mulai berubah tatanannya setelah Belanda menyerah kepada Jepang di tahun 1942.

Sejarah Kereta Api Indonesia di Masa Kemerdekaan

Indonesia yang tengah memproklamasikan kemerdekaannya di tahun 1945 membuat pemerintah mengambil alih beberapa jalur kereta api dan kantor pusat untuk meningkatkan kekuasaan. Puncaknya terjadi pada pengambilan hak milik di kantor KAI Bandung di tanggal 28 September 1945.

Kejadian tersebut menjadi alasan mengapa pemerintah menetapkan 28 September sebagai Hari Kereta Api Nasional. Sayangnya Belanda pun sempat mengambil alih kembali di tahun 1946 dan melakukan pembentukan baru yakni perkeretaapian di Indonesia yang merugikan warga setempat.

Belanda telah menggabungkan SS atau Staatsspoorwegen dan keseluruhan perusahaan kereta api di Indonesia selain milik swasta. Penggabungan ini akhirnya diberi nama SS / VS atau biasa disebut dengan Staatsspoorwegen / Verenigde Spoorwegbedrijf.

Kapan Berdirinya Perusahaan Kereta Api Indonesia?

Penggabungan kedua perusahaan tersebut tentu saja merugikan bagi pihak Indonesia hingga akhirnya pemerintah mengambil alih semua aset milik Belanda. Pengambilan hak ini dilakukan ketika sedang dilangsungkannya Konferensi Damai Meja Bundar di Bandung pada tahun 1949.

Pertemuan tersebut juga telah memutuskan bahwa pengubatan nama dari Staatsspoorwegen / Verenigde Spoorwegbedrijf menjadi DKARI atau Djawatan Kereta Api pada tahun 1950. Nyatanya DKARI pun berubah menjadi PNKA atau Perusahaan Negara Kereta Api saat baru saja didirikan.

Perubahan nama ini juga sekaligus mengenalkan lambang baru berupa Wahana Daya Pertiwi yang melambangkan kereta api sebagai transportasi andalan bagi rakyat Indonesia. Beberapa pergantian pun sempat dilakukan yakni PJKA, Perumka, Persero Kereta Api dan terakhir PT. Kereta Api Indonesia.

Penutup

Itulah tadi sedikit ulasan mengenai Sejarah Kereta Api Indonesia yang perlu Anda ketahui. Transportasi ini memang memiliki beberapa kilas balik cukup menarik untuk ditelusuri terutama perjuangan pejuang tanah air ketika merebutnya dari pihak kolonial Hindia Belanda.

Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.

Posting Komentar untuk "Jarang Disorot, Inilah Sejarah Kereta Api Indonesia"