Sejarah Kerajaan Kalingga yang Mewarnai Peradaban Nusantara
Sejarah kerajaan Kalingga erat kaitannya dengan pemimpin wanita yaitu ratu Sima. Sumber utama kisahnya berasal dari berita Cina dinasti Tang. Selain itu melalui beberapa peninggalan seperti prasasti juga banyak informasi yang dapat diketahui mulai dari pendiri, lokasi hingga keruntuhannya.
Pendiri Kerajaan Kalingga
Prasasti Sojomerto memuat tulisan yang menerangkan bahwa pendiri kerajaan Kalingga adalah Dapunta Sailendra. Sumber lain mengatakan bahwa pendirinya merupakan menantu dari Wasumurti bernama Kirathasinga.
Selain itu ada pula yang memperkirakan bahwa pendiri Kalingga adalah raja pertamanya yaitu prabu Wasumurti itu sendiri. Oleh karena itu awal mula berdirinya kerajaan ini masih belum dapat disimpulkan. Berikut silsilah kerajaannya:
- Prabu Wasumurti (594-605 Masehi)
- Prabu Wasugeni (605-632 Masehi)
- Prabu Wasudewa (632-652 Masehi)
- Prabu Wasukawi (652 Masehi)
- Prabu Kiratasingha (632-648 Masehi)
- Prabu Kartikeyasingha (648-674 Masehi)
- Ratu Shima (674-695 Masehi)
Kerajaan Kalingga merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang berada di Pulau Jawa, Indonesia, pada masa lampau. Kerajaan ini diperkirakan berdiri sekitar abad ke-6 hingga abad ke-7 Masehi. Meskipun sejarahnya tidak terlalu banyak diketahui, namun Kerajaan Kalingga memiliki peran penting dalam sejarah Jawa Tengah dan berkontribusi dalam pengembangan agama Buddha di wilayah tersebut.
1. Lokasi Kerajaan Kalingga
Kerajaan Kalingga diyakini berpusat di sekitar wilayah Kedu, Jawa Tengah, yang saat ini meliputi Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, dan sekitarnya. Wilayah ini kaya akan sumber daya alam dan terletak di jalur perdagangan utama di Pulau Jawa, sehingga menjadi pusat perdagangan dan kegiatan ekonomi pada masa itu.
Tulisan dalam Berita Cina mengungkapkan bahwa bagian barat Kalingga adalah To-Po-Teng (Sumatera) dan di sebelah kirinya timurnya terdapat Poli (Bali). Berdasarkan deskripsi tersebut tampak jelas bahwa Kerajaan ini berada di Jawa Tengah.
Berita Cina bahkan mendeskripsikan lokasi Kalingga secara lebih detail yaitu sebelah utaranya terdapat Chela (Kamboja) sementara bagian selatannya berbatasan dengan Samudera. Oleh karena itu perkiraan letak kerajaan ini ada di kecamatan Keling, Jepara, Jawa Tengah dekat Gunung Muria.
2. Kehidupan Politik
Penguasa kerajaan Kalingga yang paling terkenal serta berpengaruh dalam kehidupan politik dan ekonomi adalah Ratu Maharani Sima. Ia sosok pemimpin tegas, jujur dan bijaksana. Para rakyat maupun musuh sangat segan kepadanya karena menegakkan hukum seadil mungkin.
Ratu Sima pernah mengetes kejujuran rakyatnya dengan meletakkan emas di tengah jalan. Ternyata tetap utuh hingga tahun ketiga salah seorang anggota kerajaan menyentuh kantung tersebut dan dijatuhi hukuman potong kaki. Berdasarkan kisah ini tampak sang ratu tidak membedakan hukum bagi rakyat dan keluarga.
3. Kehidupan Ekonomi
Keadilan dalam pemerintahan ratu Shima membuat rakyat Kalingga hidup teratur. Tidak ada kendala berarti dalam kehidupan sosial maupun perekonomian kerajaan ini. Secara umum penduduk memiliki mata pencaharian utama bertani karena tanahnya memang sangatlah subur.
Selain itu Berita Cina menyebutkan bahwa kerajaan Kalingga atau yang juga sering disebut Keling atau Holing ini menghasilkan beberapa produk seperti: emas, perak, kulit penyu, gading gajah dan cula badak.
Masa Kejayaan dan Runtuhnya Kerajaan Kalingga
Sejak ratu Shima memimpin 674 hingga 732 Masehi Kalingga mengalami puncak kejayaan. Kerajaan menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan. Penerapannya sangat tegas serta merata misalnya memotong tangan siapa saja yang terbukti mencuri.
Bahkan pada tahun 674 Masehi dinasti Ta Shih mengurungkan niat menyerang kerajaan ini karena menganggap Kalingga terlalu kuat saat di bawah pimpinan ratu Shima. Kemungkinan yang meruntuhkan kerajaan ini adalah Sriwijaya.
Sekitar tahun 742-755 Masehi Mereka memaksa Kalingga mundur hingga ke pedalaman Jawa bagian tengah bahkan timur. Akhirnya Sriwijaya berhasil menguasai wilayah Kalingga beserta jalur perdagangannya. Selain itu, perkiraan alasan lainnya yaitu sepeninggal ratu Shima kerajaan ini juga mengalami penurunan.
Peninggalan Bersejarah dari Kerajaan Kalingga
Berikut beberapa peninggalannya yang memberikan informasi mengenai sejarah kerajaan Kalingga:
- Prasasti Sojomerto: berisi silsilah keluarga Dapunta
- Prasasti Tukmas: menggunakan huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta beserta gambar beberapa benda kuno seperti trisula, kendil dan lain-lain.
- Prasasti Upit: penganugerahan ratu Shima kepada kampung Upit karena memiliki hasil bumi yang melimpah
- Candi Bubrah
- Candi Angin
- Puncak Songolikur: berisi 4 arca dewa dan 6 tempat pemujaan
Sayangnya, informasi yang lebih rinci tentang sejarah Kerajaan Kalingga sangat terbatas. Kurangnya sumber-sumber sejarah yang masih ada membuat sulit untuk menggambarkan gambaran yang lengkap tentang kerajaan ini. Namun, peninggalan arkeologis seperti prasasti dan candi memberikan petunjuk tentang keberadaan dan pengaruhnya pada masa lampau.
Demikian tadi beberapa penjelasan tentang Sejarah Kerajaan Kalingga yang menjunjung tinggi keadilan. Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.
Posting Komentar untuk " Sejarah Kerajaan Kalingga yang Mewarnai Peradaban Nusantara"
Posting Komentar
Jika ada yang ingin disampaikan, silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar :)