Pengertian dan 9 Jenis Sejarah

pengertian dan jenis sejarah

Munculnya berbagai jenis sejarah yang bertema ilmu-imu sosial tidak terlepas dari kecenderungan para sejarawan yang memanfaatkan konsep-konsep ilmu sosial dalam penelitian maupun penulisan sejarahnya.

Pengertian dan Jenis Sejarah

Ada beberapa pengertian dan jenis sejarah, misalnya sejarah sosial yang erat kaitannya dengan sosiologi, sejarah ekonomi baru yang menggunakan pendekatan ilmu ekonomi, sejarah politik baru yang memperluas kajiannya pada berbagai aspek dunia politik.

Tak hanya itu, sejarah kebudayaan dan sejarah etnis yang erat hubungannya dengan antropologi, sejarah mentalitas dan psikohistori yang hubungannya erat dengan psikologi, serta sejarah intelektual yang erat kaitannya dengan filsafat dan ide-ide.

Secara tematis, munculnya jenis-jenis sejarah dengan memakai pendekatan ilmu tersebut, antara lain sebagai berikut.

1. Sejarah Sosial

gerakan mahasiswa
Gerakan Mahasiswa sebagai kajian Sejarah Sosial

Sejarah Sosial mengkaji sejarah masyarakat atau kemasyarakatan. Di Indonesia, sejarah sosial mulai muncul pada tahun 1960-an, yaitu ketika Prof. Sartono Kartodirdjo mempertahankan disertasinya yang berjudul Pemberontakan Petani Banten Tahun 1888 pada tahun 1966.

Sejarah sosial mempunyai lingkup penelitian yang sangat luas dan beraneka ragam. Sejarah Sosial juga mempunyai hubungan yang erat dengan sejarah ekonomi sehingga bisa digolongkan menjadi sejarah sosial ekonomi.

Misalnya, karya March Bloch yang berjudul French Rural History yang menulis sejarah sosial ekoomi masyarakat desa. Di samping pemberontakan petani, fenomena lain yang dapat menjadi tema kajian sejarah sosial adalah gerakan serikat buruh, gerakan sosialisme, gerakan nasionalisme, gerakan wanita, gerakan anti perbudakan, dan gerakan mahasiswa.

Sejarah sosial juga dapat mengambil fakta sosial, seperti kemiskinan, kekerasan, dan kriminalitas sebagai bahan-bahan kajiannya. Selain itu, fakta sosial, seperti kesalehan, pertumbuhan penduduk, migrasi, dan urbanisasi yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian Sejarah Sosial.

2. Sejarah Ekonomi

Sejarah Ekonomi membahas masalah perekonomian bangsa-bangsa dari zaman prasejarah hingga sekarang. Sejarah Ekonomi adalah cabang sejarah yang sesuai teknik-teknik kuantitatif sehingga dianggap sebagai perpaduan antara sains dan ilmu sosial.

Tema-tema sejarah ekonomi adalah produksi barang dan jasa, lapangan kerja, penghasilan, harga, serta kebijakan moneter. Sejarah ekonomi dapat memanfaatkan pendekatan teori- teori ekonomi yang berkembang. Teori-teori ini menyediakan suatu kerangka konseptual (conceptual framework) dan pola-pola hubungan yang berfungsi sebagai pedoman penelitian bagi para sejarawan ekonomi.

3. Sejarah Politik

Sebagai konsekuensi dari penggunaan pendekatan ilmu sosial, sejarah politik juga mengalami perkembangan. Sejarah politik konvensional cenderung deskriptif naratif karena hanya memaparkan tentang perang, diplomasi, dan peranan para pahlawan serta elit politik.

Namun, dengan perkembangan ilmu-ilmu sosial yang pesat, seperti ilmu politik, antropologi politik, dan sosiologi politik maka dirasakan seharag politik konvensional hanya mengungkapkan aspek bagaimana suatu peristiwa (prosesual) terjadi sehingga eksplanasi sejarahnya kurang mendalam.

Kini dengan memakai pendekatan ilmu-ilmu sosial, sejarah politik tidak hanya memperluas cakrawala politik, tetapi juga mencakup analisis dalam perspektif politik secara lebih luas dan mendalam.

Tema-tema dalam sejarah politik berupa struktur kekuasaan, kepemimpinan, elite politik, otoritas, budaya politik, proses monilisasi politik, dan jaringan-jaringan politik dalam hubungannya dengan sistem sosial ekonomi.

4. Sejarah Kebudayaan

Kebudayaan adalah perwujudan struktur dan proses dari kegiatan manusia dalam dimensi ide, etis, serta estetis. Menurut definisi tersebut, kebudayaan mencakup semua aspek ekspresi kehidupan manusia. Bertitik tolak dari konsep kebudayaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkup sejarah kebudayaan sangat luas.

Ditinjau dari ruang lingkupnya, semua bentuk kehidupan manusia berupa bukti atau saksi sejarah, seperti artefact (fakta benda-benda peninggalan), mentifact (fakta mental kejiwaan), dan sociofact (fakta sosial) termasuk dalam kajian sejarah kebudayaan.

Dahulu sejarah kebudayaan Indonesia konversional diartikan secara sempit sehingga berhubungan dengan arkeologi, seperti peninggalan-peninggalan zaman kuno dari masa-masa praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam yang berkaitan dengan aspek kepercayaan atau agama, seni sastra, dan seni bangunan. Namun, saat ini sejarah kebudayaan yang memakai pendekatan interdisipliner mempunyai kajian yang lebih luas.

Misalnya, berbagai aspek gaya hidup, etika, tata pergaulan, upacara adat, siklus kehidupan, kehidupan keluarga, pendidikan, permainan, olahraga, mode, dan jenis-jenis masakan.

5. Sejarah Etnik

Istilah sejarah Etnik (ethnohistory) mulai digunakan oleh Antropolog, Arkeolog, dan Sejarawan sejak tahun 1940. Pada awalnya jenis sejarah ini mengkaji sejarah kelompok-kelompok etnik Indian di Amerika dan berkembang menjadi penelitian sejarah penduduk pribumi Afrika, Asia, serta Australia.

Para sejarawan etnik mencoba merekonstruksi sejarah dari kelompok-kelompok etnik sejak sebelum dan sesudah kedatangan bangsa Eropa. Sumber-sumber sejarah kebudayaan yang digunakan para sejarawan adalah bahan-bahan etnografis dan tradisi lisan (oral traditions) yang masih bertahan di dalam kelompok etnis tersebut.

Oleh karena itu, dalam penelitiannya sejarawan etnis juga melakukan penelitian lapangan seperti para antropolog. Tema-tema sejarah etnik meliputi aspek-aspek sosial, kebudayaan, ekonomi, kepercayaan masyarakat, interaksi sosial, sistem kekerabatan, pola migrasi, dan perubahan-perubahan sosial kebudayaan suatu kelompok etnik.

6. Sejarah Mentalitas

contoh sejarah mentalitas
Pemberontakan sebagai kajian Sejarah Mentalitas

Ilmu Psikologi sangat berguna bagi para sejarawan karena dapat membantu dalam pengkajian berbagai aspek perilaku manusia pada masa lalu. Pendekatan psikologi dalam sejarah terbagi menjadi dua jenis, yaitu psikologi kelompok dan psikologi individual.

Pendekatan sejarah mentalitas mengkaji dan menganalisis aspek kepribadian kelompok-kelompok manusia serta individu-individu pada masa silam. Disiplin sejarah yang mengkaji kepribadian kelompok disebut sejarah mentalitas.

Disiplin sejarah yang mengkaji aspek kepribadian individu disebut psikohistori (psychohistory). Sejarah mentalitas mempunyai bidang kajian yang berhubungan dengan ide, ideologi, orientasi nilai, sikap, watak, mitos, dan struktur kesadaran manusia.

Dalam sejarah mentalitas yang menjadi perhatian ialah bagaimana ide atau semangat memengaruhi proses sejarah tertentu. Dalam kajian sejarah, mentalitas memiliki interaksi antara ide dan tindakan kolektif atau kelompok masyarakat.

Sumber sejarah mentalitas dapat digali dari cerita rakyat (folklore), kepercayaan rakyat (folkbelief), lagu rakyat (folksong), dan tradisi lisan (oral tradition) suatu masyarakat. Tema-tema kajian psikologi kelompok adalah permogokan, demonstrasi, kekerasan di jalanan (street riots), perilaku massa (mob), dan pemberontakan-pemberontakan pada masa lalu.

7. Sejarah Intelektual

Kajian sejarah Intelektual sering kali dianggap tumpang tindih dengan sejarah mentalitas karena bersumber pada fakta kejiwaan atau mentalitas (mentifact). Namun, sebenarnya keduanya berbeda karena sejarah intelektual mempelajari aspek ide-ide pemikiran manusia (ideas), sedangkan sejarah mentalitas mengkaji aspek kepercayaan dan sikap-sikap manusia pada masa lalu.

Sejarah Intelektual pada hakikatnya mengkaji perkembangan sejarah pemikiran manusia pada masa lalu. Pola pikir tersebut mempunyai struktur-struktur yang dapat lebih bertahan lama daripada struktur sosial ekonomi. Pengaruh pola pikir ini dianggap lebih kuat pengaruhnya terhadap perbuatan manusia dibandingkan struktur ekonomi.

Misalnya, pengaruh lahirnya ideologi liberalisme, sosialisme, konservatifisme, dan komunisme yang memengaruhi perkembangan sejarah dunia. Objek penelitian Intelektual adalah segala sesuatu yang berhasil dicapai oleh akal budi manusia pada masa lampau.

Misalnya, hasil-hasil dari revolusi ilmu pengetahuan pada zaman Pencerahan (1650-1815) dengan segala macam aspeknya, revolusi intelektual sejak dari Darwin dengan teori revolusinya, Sigmund Freud dengan teori psikoanalisisnya, hingga pemikiran Einstein dengan teori relativitasnya. 

Sejarah Intelektual mencakup tema-tema filsafat, sejarah, politik, sastra, seni lukis, seni patung, arsitektur, dan musik pada masa lalu.

8. Sejarah Keluarga

Di Indonesia, jenis sejarah keluarga belum berkembang meskipun silsilah keluarga (family tree) sudah ada pada keluarga tertentu. Biasanya yang menyimpan silsilah keluarga adalah keturunan raja, bangsawan, dan orang-orang kaya serta para elit Agama seperti Kyai.

Bagi para sejarawan, selain mengandalkan pada silsilah keluarga diperlukan penguasaan konsep-konsep antropologi dan sosiologi. Misalnya, kekerabatan (kinship), hubungan patron-klien, kekuasaan, struktur, dan organisasi sosial untuk membantu menganalisis interaksi sosial antara anggota keluarga dengan masyarakat.

Dalam perkembangannya, penelitian sejarah keluarga ini tidak terbatas pada keluarga elite politik saja, tetapi juga meneliti para keluarga pedagang dan pengusaha.

9. Sejarah Pendidikan

Bagi negara-negara Eropa dan Amerika perhatian terhadap sejarah Pendidikan telah berkembang sejak abad ke-19. Sejarah Pendidikan digunakan untuk membangkitkan kesadaran budaya bangsa, pengembangan profesi guru-guru, dan kebanggaan terhadap lembaga-lembaga serta jenis-jenis Pendidikan tertentu.

Objek kajian sejarah pendidikan terdiri atas tradisi pemikiran para pemikir besar pendidikan, tradisi nasional, sistem pendidikan beserta komponen-komponennya, pendidikan dan hubungan dengan perubahan keagamaan, Ilmu Pengetahuan, ekonomi, serta gerakan sosial. Oleh karena itu, Sejarah Pendidikan erat kaitannya dengan Sejarah Intelektual dan Sejarah Sosial.

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian dan 9 jenis sejarah. Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah serta menambah wawasan dalam informasi sejarah.

Posting Komentar untuk "Pengertian dan 9 Jenis Sejarah"