Soekarno Diantara Seni

soekarno diantara seni

Siapa yang tidak mengenali Bapak presiden proklamator kita? Beliau bernama Soekarno, atau biasa dipanggil Bung Karno, beliau dilahirkan di Surabaya pada tanggal 6 juni 1901.

Selama Perjalanan hidupnya beliau rela mengorbakan dirinya dalam memerdekakan Indonesia saking sangat mencintai tanah air yang tercinta ini. mengenai soal mencintai terhadap tanah air, beliau juga merupakan seorang yang mencintai keindahan akan seni.

Koleksi Karya Seni Bung Karno

Tak hanya mencintai negara beliai juga seorang yang cinta akan seni. Beliau memiliki sejumlah karya seni rupa yang tercatat banyak sekali, sekitar 3000 karya seni rupa yang berhasil Bung Karno koleksikan, baik seperti patung, lukisan, porsulin dan lain-lain.

Dikutip dari Bung Karno : The Founding Father, di Istana Bogor sendiri sudah tercatat 479 lukisan dan 155 patung yang terdiri dari 28 patung batu, 21 patung kayu, 75 patung perunggu, dan 31 patung marmer.

Namun disayangkan keberadaan koleksi tersebut hingga kini masih dalam status yang kurang jelas, antara hak milik Soekarno pribadi atau hak milik negara.

Dalam mendapatkan karya seni, Soekano rela melakukan apa saja dalam mendapatkan sebuah karya seni yang indah, seperti mendatangi senimannya secara langsung, serta banyak dari sahabat senimannya memberikan karya seninya secara cuma-cuma kepada bapak ploklamator ini.

Dalam mengoleksi seni lukisnya, ia lebih menyukai lukisan yang berkaitan dengan alam, perjuangan bangsa Indonesia, dan lukisan kecantikan wanita. Ia memang menyukai seni lukis yang mengandung keindahan alam dan keindahan manusia pada zaman hindia belanda. selain menyukai beberapa hasil karya seni.

Soekarno juga menyukai seni tulis seperti layaknya drama, Soekarno sering menggambarkan kejadian yang dialami beliau sendiri seperti pada saat pengasingan ketika di Ende, Flores maupun saat di Bengkulu.

Judul drama yang beliau tulis sendiri diantaranya seperti Chungking - Jakarta, Rainbow, Si Kecil, dan Hantu Gunung Bungkuk. Soekarno juga membentuk kelompok sandiwara Monte Carlo di Provinsi Bengkulu.

Kecintaan Soekarno Terhadap Musik

Selain koleksi-koleksi tersebut, Soekarno juga sangat menyukai seni musik, saat remaja beliau sudah mengenal musik luar negeri, walaupun beliau menyukai musik barat bukan berarti beliau tidak nasionalis. Lagu barat yang ia suka seperti, Yankle Doodlle. Soekarno mengenal lagunya ketika masa revolusi Amerika, lagu ini bergenre patriotik, sehingga soekarno sangat sering mendengarnya.

Walaupun beliau menyukai lagu gaya kebarat-baratan beliau sangat benci sekali musik rock n roll, sebut saja seperti musisi legendaris Elvis Presley dan band fenomenal The Beatles yang menguasai dunia permusikan kala itu, karena dianggap tidak nasionalisme oleh Soekarno Sendiri.

Band seperti Koes Plus juga merupakan satu-satunya meniru ala The Beatles. Band Koes Plus ini banyak sekali mencetak lagu hits pop fenonemal dan merupakan ikon pop pada masa itu di Indonesia, tetapi adanya kebijakan Soekarno sendiri yang melarang adanya musik rock itu sendiri, sehingga band pop legendaris dijebloskan dalam bui.

Dilansir pada laman https://www.musiklik.com/soekarno-dan-ketidaksukaannya-terhadap-musik-ngak-ngik-ngok/ Soekarno menyampaikan dalam pidatonya bahwa beliau sangat menentang keras adanya musik rock. Alternatifnya lainnya adalah mengenalkan musik bernuasa lenso untuk menggantikan musik yang bergaya ngak-ngik-ngok yaitu album "Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso".

Para musisi yang mengisi lagu Bersuka Ria ini diantaranya Titiek Puspa, Rita Zahara, Bing Slamet, dan Nien Lesmana. Lagu yang tersaji dalam lagu ini adalah Bengawan Solo, Burung Kakatua, Soleram dan Genjer-genjer turut tersaji dalam lagu ini yang diciptakan oleh M. Arief.

Kecintaan Soekarno pada Seni Arsitektur

Tidak hanya menyukai seni dan musik, Soekarno juga menyukai seni arsitektur, berupa rumah tinggal, beberapa rumah rancangan Soekarno adalah rumah Srihana-Srihani di Bogor, Wisma Yaso di Jakarta dan rumah pribadi Hing Puri Bima Sakti Bogor. Bung Karno juga menggagas Gelanggang Olahraga atau dikenal orang sebagai Gelora Bung Karno yang terletak di Senayan, Jakarta.

Selain itu monas juga merupakan rancangan Bung karno sendiri, bangunan tinggi tersebut didirikan untuk diperingati sebagai pengorbanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaanya. Soekarno juga menggagas sebuah monumen ,yaitu monumen patung pancoran, yang merupakan keinginan atas Soekarno sendiri.

Selain membuat monumen, Soekarno sendiri menggagas hotel berbintang lima yang pertama kali di bangun di Asia Tenggara yaitu Hotel Indonesia. Hotel ini sendiri diresmikan oleh Soekarno sendiri pada tanggal 5 Agustus 1962, dalam menyambut Asian Games IV di tahun 1962.

Hotel termegah di Asia Tenggara ini sering kali digunakan para tamu negara maupun atlet mancanegara dalam Olimpiade yang diadakan di Indonesia, Oleh karena itu HI populer sekali di kalangan internasional. Sayangnya, kepemilikan hotel ini jatuh ke tangan para kalangan swasta, sehingga menimbulkan protes dari para pecinta cagar budaya.

Masjid Istiqlal Icon Ibukota

Dibalik Masjid Istiqlal yang merupakan ikon kota Jakarta yang sangat megah ini. Bung Karno sendiri memperkasai dibangunnya masjid ini. Dibangun pada tanggal 24 Agustus 1951. Nama masjid ini diambil dari Bahasa arab yang berarti merdeka, yang merupakan puji syukurnya terhadap kemerdekaan Indonesia.

Masjid ini didalangi arsitektur Kristen yang bernama Frederich Silaban, Masjid ini merupakan masjid yang terbesar dan termegah di Asia Tenggara yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan sekitar Jakarta maupun luar Jakarta itu sendiri.

Selain itu Soekarno menggagas monumen Patung Sarinah, nama Sarinah sendiri merupakan sosok mengenai seorang wanita yang membesarkan dan membimbing sosok Soekarno menjadi pribadi yang kuat ini. Saking ia mengagungkan nama Sarinah, Soekarno juga menggunakan Nama Sarinah sebagai judul buku atas karya yang ia tulis sendiri mengenai perempuan.

Kecintaannya kepada seni, Soekarno dituangkan juga dalam membuat sebuah Taman Kesenenian, Yang bernama Taman Ismail Marzuki, taman ini merupakan ikon kota Jakarta maupun pusat kesenian, tempat ini memiliki balai pameran, galeri, 6 ruang teater dan juga bioskop.

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai Soekarno Diantara Seni. Semoga pembahasan tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang sejarah dan seni serta menambah wawasan dalam informasi pendidikan.

Posting Komentar untuk "Soekarno Diantara Seni"